MALANGTIMES - Kabiro Kerumah Tanggaan Universitas Tribhuwana Tungga Dewi (Unitri) Malang , Andy Kristafi, yang menjadi saksi aksi pemukulan petugas parkir terhadap mahasiswanya mengaku tak bisa menerima aksi tersebut. Apalagi salah satu oknum juru parkir ada yang membawa senjata tajam.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Andy menambahkan bahwa pengelolaan parkir di Universitas Tribhuwana Tungga Dewi memang dilakukan oleh pihak ketiga bukan oleh kampus.
BACA JUGA: Diancam Bunuh, Mahasiswa UNITRI Demo Kampus
“Untuk sementara juru parkir kami liburkan sampai masalah itu selesai. Kemarin pelaku juga sudah ditangkap polisi setelah mahasiswa melaporkan kejadian ke Polsek Lowokwaru," katanya Kamis, (12/5/2016).
Kejadian premanisme oleh juru parkir ternyata tidak hanya sekali saja terjadi di kampus yang terletak di Tlogomas ini. Namun Andy menyangkal kisruh itu imbas dari kenaikan tarif parkir dari Rp 500 ke Rp 1000, yang sempat bergejolak beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
"Sudah ada SK nya dari Rektor. Yang jelas itu bukan imbas dari kenaikan tarif, kami masih menggratiskan biaya bagi mahasiswa,” tutupnya
Sementara itu, Kabiro kemahasiswaan, Agung Suprojo mengecam aksi pemukulan tersebut pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi pengelolaan parkir yang diberikan kepada pihak ketiga.
"Kami akan mengambil langkah perombakan sistem parkir di Unitri. Sosialisasi pada mahasiswa juga terus kami lakukan, dan menjadi kewajiban bersama dari menghindarkan bahaya curanmor," pungkasnya. (*)