Kesaksian Warga Terdampak Trotoar Jembatan Embong Brantas Ambrol, Panik Dengarkan Suara Duar Gruduk-Gruduk
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Yunan Helmy
24 - Nov - 2025, 06:37
JATIMTIMES - Hujan deras yang mengguyur Kota Malang pada Minggu malam 23 November 2025 memicu ambrolnya trotoar sekaligus pagar Jembatan Embong Brantas. Peristiwa itu menimbulkan kepanikan warga Kampung Tridi yang berada tepat di bawah jembatan. Sebanyak 22 rumah terdampak, sementara dua rumah mengalami kerusakan cukup serius pada bagian dinding belakang.
Konstruksi trotoar yang selama ini kerap tergenang air ketika hujan diduga melemah akibat intensitas hujan yang tinggi dan beban kendaraan besar yang melintas saban hari. Kombinasi faktor itulah yang ditengarai membuat struktur jembatan tak lagi mampu menahan tekanan hingga akhirnya runtuh.
Baca Juga : Usai Diisukan Jadi Selingkuhan, Inara Rusli Akhirnya Buka Suara Lewat Manajer: Maaf Karena Bikin Kegaduhan
Bongkahan material trotoar menghantam dua rumah di bawahnya, menyebabkan dinding jebol. Aliran air, lumpur, hingga material pelengsengan kemudian menerjang permukiman warga dan menggenangi sekitar 20 rumah lain.
Dasuki (60), salah satu pemilik rumah yang rusak, menceritakan detik-detik saat insiden terjadi. Ia sedang duduk di ruang tamu. Sementara istrinya tengah memasak di dapur.
"Tiba tiba ada suara, duar, gruduk gruduk. Ternyata air dan lumpur sudah turun dari atas," ungkapnya, Senin, 24 November 2025.
Rumah Dasuki bertingkat dua. Ia melihat air bercampur lumpur mengalir dari lantai dua rumahnya. Tanpa pikir panjang, ia segera mengajak istrinya menyelamatkan diri. "Dinding belakang rumah saya jebol semua, terhantam bongkahan dari atas," bebernya.
Sejumlah perabot rumah miliknya tertimbun lumpur. Sang istri bahkan mengalami luka cukup serius. "Istri saya giginya lepas kena batu. Sekarang udah gak papa, udah diperiksa di puskesmas," ujarnya.
Usai kejadian, Dasuki dan istrinya terpaksa mengungsi ke rumah warga sekitar. Sejak Senin pagi, warga bersama petugas dan para relawan bergotong royong membersihkan material longsoran dan lumpur yang memenuhi gang-gang sempit Kampung Tridi.
Baca Juga : Cara Merawat Jendela Kayu Agar Bebas Jamuran Dan Tahan Lama Di Musim Hujan
Di lokasi jembatan, arus lalu lintas terlihat padat merayap. Personel Satlantas Polresta Malang Kota bersama Dishub Kota Malang melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin turut meninjau lokasi kejadian. Keduanya menyampaikan bantuan serta memastikan penanganan darurat bagi warga yang terdampak.
