Anak Madrasah Bicara Sains: Tim MAN 1 Kota Malang Torehkan Perak di OPSI 2025

Editor

Dede Nana

23 - Nov - 2025, 07:43

Tim riset MAN 1 Kota Malang sukses menyabet medali perak dalam ajang OPSI 2025 (ist)m

JATIMTIMES - Tim Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Malang menjadi sorotan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) di Universitas Surabaya beberapa waktu lalu. Lewat proyek riset bertema lingkungan, Tim BATIC yang beranggotakan Azzarina Asma Al-Husna (XI-L) dan Alicya Anindya Pambudi (XI-G) berhasil membawa pulang Medali Perak. Gelar ini sekaligus memperpanjang jejak madrasah tersebut sebagai salah satu pusat riset pelajar paling produktif di Indonesia.

Kompetisi yang mempertemukan ratusan finalis dari 20 provinsi itu berjalan ketat, namun para peserta dari MAN 1 Kota Malang tampil tanpa gugup. Mereka datang dengan visi riset yang tidak hanya ilmiah, tetapi juga menyasar masalah nyata: kesehatan, lingkungan, dan keberlanjutan.

2

Tim BATIC menjadi sorotan utama berkat penelitian yang memadukan kreativitas dan teknologi. Melalui karya berjudul “BATIC: Pemanfaatan Nicotiana tabacum yang Bertransformasi Menjadi Plastik Biodegradable Berteknologi Enzim Urease Menutrisi Tanah sebagai Upaya Reduksi dan Valorisasi Limbah Pertanian”, keduanya menawarkan konsep bioplastik dari limbah tembakau, material yang bisa terurai dan sekaligus memperkaya tanah.

Baca Juga : UB Luncurkan Batikpedia: Terobosan Digital Kenalkan Batik Malang ke Dunia

Gagasan mereka menghadirkan dua solusi dalam satu langkah: mengurangi limbah pertanian yang kerap terbuang percuma, serta menciptakan material ramah lingkungan yang memberi manfaat tambahan bagi lahan. Riset ini menegaskan bahwa sains juga berbicara tentang keberlanjutan ekosistem, bukan sekadar percobaan di laboratorium. Cara berpikir seperti inilah yang dibutuhkan untuk mendorong ekonomi sirkular di tingkat akar rumput.

Capaian tersebut semakin menegaskan posisi MAN 1 Kota Malang sebagai Madrasah Riset. Fasilitas digital, bimbingan yang konsisten, serta kultur akademik yang dirawat para pembina, diantaranya Ayu Mahmudatul, S.Pd., dan Nurul Fitriyah, S.Pd., membentuk lingkungan belajar yang memacu siswanya untuk terus bereksperimen dan berinovasi.

Menanggapi capaian membanggakan tersebut, Kepala MAN 1 Kota Malang, Dr. Sutirjo, M.Pd., menyampaikan apresiasi atas dedikasi para peserta dan kerja keras tim pembina yang setia mendampingi proses dari awal hingga final.

Baca Juga : Raih Penghargaan FJN di 2025, Lora Imron Amin Anak Muda yang Dua Kali Lolos Senayan

Ia menegaskan, bahwa prestasi ini bukan hanya milik madrasah, tetapi juga buah dari ekosistem dukungan yang solid, mulai dari komite sekolah hingga para wali murid yang tak henti memberikan dorongan moral, waktu, dan kepercayaan kepada anak-anak mereka. "Ini adalah bukti nyata transformasi pendidikan madrasah,” kata Pak Tirjo, sapaan akrabnya.

1

Perolehan Medali Perak ini menjadi dorongan baru bagi MAN 1 Kota Malang untuk menatap kompetisi riset yang lebih menantang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Prestasi tersebut juga diharapkan bisa memantik semangat para siswa serta lembaga madrasah lain untuk terus melahirkan karya dan capaian terbaik. "Tentu kami harapkan juga siswa lainnya terinspirasi dan termotivasi untuk juga mengukir prestasi," pungkasnya.