Rektor UIN Maliki Malang Tegaskan KKM 2025 Harus Lebih Visioner dan Berbasis Lingkungan

Editor

Yunan Helmy

22 - Nov - 2025, 02:18

Rektor UIN Malang Prof Dr Ilfi Nur Diana MSi saat memberikan pembekalan kepada para pembimbing KKM 2025. (ist)

JATIMTIMES - Persiapan KKM 2025 di Universitas  Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang dimulai dengan nada serius namun penuh harapan. Aula Microteaching Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) belum lama ini menjadi ruang tempat para dosen pembimbing lapangan (DPL) berkumpul untuk menerima arahan langsung dari Rektor Prof Dr Ilfi Nur Diana MSi.

Pesan beliau mengalir tegas: pembimbingan mahasiswa bukan sekadar tugas administratif, tapi amanah akademik yang menentukan arah pengabdian kampus.

Baca Juga : Kota Blitar Menjemput Lompatan Pendidikan: Wali Kota Mas Ibin Pimpin Kenduri Bumi Sekolah Rakyat

Tanpa banyak pembukaan, Prof Ilfi menekankan pentingnya membaca karakter mahasiswa sebelum mereka terjun ke desa-desa KKM.

“Jika membimbing dan mendampingi mahasiswa, kita harus tahu dulu multitalent para mahasiswa. Apa yang dipilih oleh mahasiswa tentu perlu diarahkan oleh Bapak/Ibu. Kita melihat kompetensinya, tetapi juga memerhatikan apa yang paling diminati,” katanya. 

Lebih lanjut ia mengingatkan bahwa KKM tahun ini merupakan program prioritas universitas, sehingga kualitas pendampingan menjadi krusial sejak awal.

Di tengah pemaparannya, Prof Ilfi juga membawa peserta pada isu yang lebih besar: ancaman mikroplastik. Baginya, bahaya ini harus menjadi bagian dari perspektif pengabdian. Ia menekankan bahwa mahasiswa perlu memahami dampaknya bagi ekosistem dan kesehatan. Arahan yang ia sampaikan jelas: pengabdian masyarakat tidak cukup hanya bergerak pada aksi sosial, tetapi juga harus menyentuh dimensi ekologis agar KKM mampu menjawab tantangan zaman.

Sesi materi selanjutnya memperkenalkan pendekatan eco-teologi dalam Trilogi Tridharma, pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Pendekatan ini memadukan nilai spiritual, kesadaran sosial, dan kepekaan ilmiah, sehingga mahasiswa dapat melihat relasi manusia dan alam bukan sebagai teori, melainkan tanggung jawab moral.

Baca Juga : Di Bunga Desaku, Bupati Fawait Sebut Kencong Jadi Kawasan Penggerak Ekonomi Wilayah Jember Barat

Prof Ilfi menegaskan bahwa perguruan tinggi wajib menjalankan dua peran utama: transfer of knowledge dan transfer of value. Ia berharap KKM 2025 dapat melahirkan mahasiswa yang “cerdas secara spiritual, intelektual, dan sosial,” seraya peka terhadap isu keberlanjutan.

Menurut dia, arah besar KKM tahun ini harus selaras dengan Maqasid Syariah dan SDGs, mencari kesejahteraan yang tidak merusak lingkungan, dan membangun kebermanfaatan yang berakar pada nilai.

Pembekalan ini menjadi titik awal konsolidasi. Dengan panduan langsung dari pimpinan kampus, para pembimbing kini membawa mandat yang lebih jelas: menempa mahasiswa agar program KKM lebih tepat sasaran, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan memberikan dampak yang nyata, tidak hanya bagi warga tetapi juga bagi keberlanjutan lingkungan.