Konsumen Tetap Rasional: Mobil ICE dan Hybrid Masih Diincar karena Harga Jual Kembali Lebih Baik
Reporter
Redaksi
Editor
Yunan Helmy
09 - Nov - 2025, 01:35
Di tengah euforia kendaraan listrik (BEV) yang makin gencar dipasarkan, data terbaru menunjukkan bahwa konsumen Indonesia masih mengedepankan logika dalam memilih kendaraan. Pilihan mereka jatuh pada mobil bermesin pembakaran dalam (ICE) dan hybrid (HEV), yang menawarkan harga jual kembali (resale value) lebih stabil dan aksesibilitas pembiayaan yang lebih luas.
Aktivitas Jual-Beli Mobil Bekas Meningkat
Fenomena ini tercermin dari data OLXmobbi, layanan trade-in resmi milik OLX Indonesia yang aktif memfasilitasi jual beli mobil bekas dan tukar tambah kendaraan. Selama gelaran otomotif berskala nasional baru-baru ini, OLXmobbi mencatat lonjakan signifikan: terjadi peningkatan 53% pelanggan yang melakukan trade-in dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan, jumlah pengguna yang menjual mobilnya melalui platform ini juga naik sebesar 47%.
Baca Juga : Siap Berubah? Ramalan Zodiak 9 November 2025 Ungkap Arah Baru Setiap Bintang
Harga rata-rata mobil yang diserap berada di kisaran Rp150 juta, dengan unit tertinggi berasal dari kategori HEV, mencapai Rp300 juta. Di sisi lain, mobil listrik murni (BEV) yang diserap rata-rata hanya sekitar Rp115 juta — mempertegas perbedaan minat pasar terhadap tiap jenis kendaraan.
Mobil Favorit Masih Didominasi ICE dan HEV
Kendaraan ICE seperti Toyota Kijang Innova dan Avanza bekas tetap menjadi yang paling banyak dijual pengguna. Di kategori HEV, Toyota Yaris Cross menempati posisi atas, sementara BEV yang paling sering ditawarkan adalah Wuling Air EV. Tipe kendaraan seperti MPV, SUV, dan hatchback masih mendominasi penyerapan pasar karena fungsionalitas dan daya angkutnya.
Agung Iskandar, Direktur OLXmobbi, menyoroti pentingnya kualitas kendaraan yang masuk ke platform OLXmobbi. “Di GIIAS 2025, mobil pelanggan yang dijual maupun di-trade-in lewat OLXmobbi rata-rata kondisinya masih sangat bagus. Kami menerapkan standar khusus, salah satunya memastikan mobil terbebas dari banjir, agar konsumen selalu mendapatkan mobil bekas berkualitas,” ujarnya.
Depresiasi BEV Masih Jadi Tantangan
Perbedaan utama antara kategori ICE, HEV, dan BEV ada pada depresiasi harga. OLXmobbi mencatat rata-rata depresiasi mobil ICE dan HEV berada di kisaran 10–15% per tahun. Sementara BEV mengalami penurunan nilai yang jauh lebih besar, yakni 35–60% per tahun.
Hal ini disebabkan beberapa faktor, seperti cepatnya inovasi pada model BEV baru, penurunan harga dari produsen, dan minimnya lembaga pembiayaan yang bersedia mendanai kendaraan BEV bekas. Akibatnya, konsumen cenderung lebih hati-hati, terutama ketika mempertimbangkan nilai jual kembali dalam beberapa tahun ke depan.
Baca Juga : Paradoks Panggung Abadi: Ketika Dunia Belajar Wayang, Kita Justru Alpa
Mobil Sebagai Aset, Bukan Sekadar Gaya
Bagi konsumen Indonesia, mobil bukan hanya alat transportasi — tapi juga aset bernilai yang sewaktu-waktu bisa diuangkan kembali. Maka wajar bila pilihan mereka lebih rasional, mengutamakan kendaraan dengan depresiasi rendah dan pasar sekunder yang likuid. Platform seperti OLXmobbi menjadi ruang yang semakin relevan untuk beli mobil bekas secara aman dan terpercaya.
