Jelang Akhir Tahun, Waspada Penipuan Vila Lewat Media Sosial Kembali Marak di Kota Batu
Reporter
Prasetyo Lanang
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
08 - Nov - 2025, 08:22
JATIMTIMES - Menjelang akhir tahun identik dengan perayaan natal dan tahun baru (Nataru). Momentum tersebut kerap jadi lahan panen pelaku bisnis akomodasi di kota wisata. Namun, wisatawan harus waspada terhadap penipuan vila atau penginapan melalui daring yang kembali marak terjadi.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, penipuan bahkan dilakukan hacker profesional dan berpengalaman.
Baca Juga : Mahasiswa BSA UIN Malang Lahirkan Empat Buku Kreatif Bernuansa Gen Z dan Nilai Keislaman
"Mereka bisa membajak akun Google Business milik hotel atau vila, lalu mengganti nomor kontak resmi dengan nomor mereka sendiri," beber Sujud saat ditemui, belum lama ini.
Perubahan itu baru terdeteksi setelah pihak hotel menerima keluhan dari calon tamu. Begitu dicek, ternyata informasi di google sudah diganti. Sehingga tamu yang mengira memesan di tempat resmi, sebenarnya berhubungan dengan akun palsu. Sujud meminta seluruh pengelola penginapan memeriksa akun bisnis daring mereka secara berkala.
Hal itu diperlukan untuk memastikan data tidak diretas Sujud juga mengimbau wisatawan agar memesan melalui situs resmi atau online travel agent (OTA) terpercaya yang memiliki kerja sama resmi dengan pengusaha lokal.
"Cek ulang nama vila, alamat, dan nomor kontak. Jangan percaya pada promosi mencurigakan atau transaksi pribadi lewat pesan singkat," tegasnya.
Kepolisian juga memberikan atensi terkait hal tersebut. Kapolres Batu AKBP Andi Yudha Pranata melalui Kasat Reskrim IPTU Joko Suprianto menyebut penipuan paling sering terjadi melalui penawaran penginapan berharga murah di luar platform resmi. Rata-rata melalui informasi media sosial.
Menurut dia, modus kejahatan yang dilakukan sudah sering memakan korban. Yakni pelaku biasanya menawarkan vila dengan harga di bawah pasaran, lengkap dengan foto dan testimoni palsu.
Baca Juga : Perkuat Sinergi Sektor Keuangan Syariah, Bank Jatim dan OJK Dukung Penyelenggaraan IIFS 2025
"Biasanya pelaku akan meminta uang muka. Setelah korban transfer, nomor kontak langsung customer diblokir," ujarnya, terpisah.
Joko mengingatkan agar wisatawan tidak mudah tergiur harga murah tanpa memastikan keaslian sumber informasi. Ia menyarankan wisatawan melakukan pemesanan melalui situs resmi atau datang langsung ke lokasi sebelum melakukan pembayaran.
"Upayakan pakai sistem pembayaran di tempat. Dengan begitu keasliannya bisa dipastikan," tutur dia.
Kejahatan ini, menurut dia, meningkat jelang musim liburan panjang ketika okupansi penginapan naik drastis. Biasanya pelaku menargetkan wisatawan dari luar daerah yang tidak mengenal medan dan penginapan di Kota Batu.
