Ace Frehley Gitaris Legendaris KISS Meninggal Dunia, Ini Profil dan Jejak Karirnya
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
17 - Oct - 2025, 11:02
JATIMTIMES - Dunia musik rock berduka. Paul Daniel “Ace” Frehley, gitaris utama sekaligus salah satu pendiri band legendaris KISS, meninggal dunia pada usia 74 tahun. Kabar duka itu disampaikan oleh pihak keluarga dalam sebuah pernyataan resmi, menyebut bahwa Frehley wafat akibat luka serius setelah terjatuh bulan lalu.
Dalam pernyataan keluarga, mereka menuliskan bahwa kepergian Frehley meninggalkan duka mendalam.
Baca Juga : Khutbah Jumat Oktober: Dari Pesantren untuk Indonesia yang Berakhlak
“Kami benar-benar hancur dan sangat berduka. Di saat-saat terakhirnya, kami bersyukur masih bisa mengelilinginya dengan kasih sayang, doa, dan kedamaian ketika ia meninggalkan dunia ini,” tulis pihak keluarga, dikutip Variety, Jumat (17/10/2025).
“Kami akan selalu mengenang tawa, kebaikan, dan kenangan terbaiknya. Kepergiannya merupakan kehilangan yang sangat besar dan sulit dipahami. Namun, kami yakin kenangan tentang Ace akan hidup selamanya.” tambah keterangan pihak keluarga.
Paul Stanley dan Gene Simmons, dua rekan lamanya di KISS, turut menyampaikan rasa kehilangan mendalam. “Kami hancur atas meninggalnya Ace Frehley,” tulis mereka dalam pernyataan bersama.
“Ia adalah bagian penting dan tak tergantikan dalam bab-bab awal sejarah KISS. Ia akan selalu menjadi bagian dari warisan KISS. Pikiran kami tertuju pada Jeanette, Monique, dan semua orang yang mencintainya, termasuk para penggemar di seluruh dunia.” imbuhnya.
Ace Frehley dikenal sebagai “Space Ace” berkat citra panggungnya yang eksentrik dan misterius. Bersama KISS, band yang terkenal dengan riasan teatrikal, kostum unik, dan panggung spektakuler ini Frehley menjadi bagian dari fenomena musik yang mengubah wajah rock dunia.
Meskipun awalnya diremehkan oleh kritikus musik, KISS justru menjadi ikon dunia berkat konser yang megah dan performa visual luar biasa. Dari ledakan kembang api, semburan api, hingga gitar yang memuntahkan asap. Band ini bahkan merahasiakan wajah asli mereka selama lebih dari satu dekade, hingga akhirnya Frehley dan drummer Peter Criss meninggalkan grup tersebut.
Adapun Paul Daniel Frehley lahir di Bronx, New York, dalam keluarga yang mencintai musik. Ia mendapat gitar listrik pertamanya saat Natal 1964 dan belajar bermain secara otodidak, terinspirasi oleh musisi seperti Jimi Hendrix, Jeff Beck, dan Led Zeppelin.
Ia sempat keluar dari sekolah menengah untuk fokus bermusik dan bergabung dengan beberapa band kecil. Pada akhir 1972, seorang teman menunjukkan iklan di Village Voice yang mencari gitaris utama, dan itulah audisi untuk band baru bernama KISS.
Frehley datang dengan gaya unik, yakni mengenakan satu sepatu merah dan satu sepatu oranye. Meskipun penampilannya sempat membuat calon rekan bandnya ragu, permainan gitarnya yang eksplosif langsung memikat Paul Stanley, Gene Simmons, dan Peter Criss. Dari sanalah sejarah KISS dimulai pada Januari 1973.
Frehley menulis beberapa lagu ikonik KISS, termasuk “Cold Gin” dan “Shock Me.” Namun, momen puncaknya datang pada 1978 ketika seluruh anggota KISS merilis album solo masing-masing. Album milik Frehley, yang menampilkan lagu hit “New York Groove,” dianggap banyak penggemar sebagai yang terbaik di antara keempatnya.
Pada 1975, KISS mencapai kesuksesan besar lewat album “Kiss Alive!” yang menampilkan versi live dari “Rock and Roll All Nite.” Kesuksesan ini membuat wajah mereka menjadi simbol pop culture Amerika, dari jaket denim hingga sampul buku sekolah.
Album “Destroyer” (1976) semakin memperkuat posisi mereka di puncak dunia musik rock, terutama lewat lagu-lagu seperti “Detroit Rock City” dan “Shout It Out Loud.”
Meski sukses, konflik internal dan masalah pribadi mulai muncul. Setelah perilisan album “Dynasty” (1979) dan hit “I Was Made for Loving You”, Frehley mulai berselisih soal arah musik band. Ia juga bergulat dengan kecanduan alkohol dan narkoba.
Pada 1983, Frehley ditangkap setelah terlibat kejar-kejaran di jalan tol Bronx River Parkway dengan mobil DeLorean miliknya. Ia dituduh mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan mengemudi sembrono. Setelah kejadian itu, Frehley menjalani detoksifikasi dan mengikuti pertemuan Alcoholics Anonymous.
Tak menyerah, ia membentuk band Frehley’s Comet dan menandatangani kontrak dengan label Megaforce Records. Album debut mereka pada 1987 kembali membawa nama Frehley ke peta musik rock dengan lagu “Rock Soldiers.”
Pada 1996, Ace Frehley kembali bergabung dengan KISS dalam tur reuni besar-besaran yang sukses secara komersial. Mereka juga merilis album “Psycho Circus” pada 1998, meski kontribusi Frehley di dalamnya relatif kecil.
Frehley akhirnya meninggalkan band untuk kedua kalinya pada 2002 dan melanjutkan karier solonya. Ia merilis beberapa album, termasuk “Anomaly” (2009), “Space Invader” (2014), dan “10,000 Volts” (2024). Dalam perjalanan solonya, Frehley sempat berkolaborasi dengan sejumlah musisi besar seperti Slash (Guns N’ Roses), Mike McCready (Pearl Jam), dan Robin Zander (Cheap Trick).
Dalam autobiografinya yang dirilis pada 2011 berjudul “No Regrets - A Rock ‘N’ Roll Memoir,” Frehley menulis,
“Saya tidak pernah menargetkan hal kecil. Saya selalu percaya bahwa kebanyakan orang gagal karena batasan yang mereka buat sendiri.”
Frehley juga sempat diundang untuk tampil di konser perpisahan KISS tahun 2023, namun menolak tawaran tersebut. Ia resmi masuk Rock and Roll Hall of Fame pada 2014 bersama anggota KISS lainnya.
Ace Frehley meninggalkan istri tercinta Jeanette, putri Monique, serta keluarga besar yang mencintainya. Selain sebagai gitaris berbakat, ia dikenang sebagai ikon rock yang menginspirasi generasi musisi setelahnya.