Cerutu Jember: Warisan Tembakau yang Terjaga Eksistensinya di Dunia
Reporter
Moh. Ali Mahrus
Editor
Dede Nana
03 - Oct - 2025, 05:04
JATIMTIMES - Industri cerutu Indonesia kembali menunjukkan eksistensinya di kancah internasional melalui kiprah BIN Cigar, produsen cerutu premium asal Jember yang kini semakin menguatkan posisinya di pasar global. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2013 oleh almarhum Abdul Kahar Muzakir ini, lahir dari visi besar untuk menjadikan cerutu Indonesia sejajar dengan produk kelas dunia.
Didorong pengalaman lebih dari setengah abad di bidang tembakau, Abdul Kahar Muzakir memelopori gagasan berani, membudidayakan varietas tembakau Havana Kuba di tanah subur Kabupaten Jember. Upaya ini menjadi tonggak sejarah, sebab tembakau Kuba yang dikenal dengan kelembutan rasa dan kekhasannya mampu beradaptasi tanpa kehilangan keaslian karakternya.
Baca Juga : Tokoh Agama Apresiasi Pemberian Honor Guru Ngaji, Kabag Kesra Pemkab Jember Pastikan Tidak Ada Pungli
Dalam kunjungan di pabrik BIN Cigar pada Jumat (3/10/2025) Febrian Ananta Kahar komisaris BIN menegaskan bahwa bahan baku yang digunakan telah melalui uji kualitas yang ketat, serta proses produksi yang berstandar internasional.
“Bahan baku sudah teruji, kemudian sebagai pabrikan kita sudah ISO. Perkembangan pasar kami cukup pesat, hampir setiap tahun ada negara baru yang masuk. Yang terakhir, insyaallah Amerika segera bergabung dalam daftar tujuan ekspor. Saat ini sudah ada 12 negara, dan dengan masuknya Amerika maka pasar kami akan semakin luas,” ungkap Febrian.
Produksi cerutu BIN Cigar saat ini rata-rata mencapai 2.000 hingga 10.000 batang per hari, namun proses distribusinya tidak serta-merta dilakukan setelah produksi. Cerutu hasil produksi harus melalui masa “didiamkan” selama 6 bulan hingga 1 tahun, untuk memastikan kualitas rasa, daya bakar, dan aroma tetap sempurna sebelum dikirimkan ke konsumen mancanegara.
Febrian menambahkan, tantangan utama yang dihadapi adalah menjaga reputasi di pasar global dengan zero complain. “Begitu ada keluhan, kepercayaan bisa hilang. Karena itu QC (quality control) kami sangat ketat, mulai dari tahap awal hingga sebelum pengiriman. Saat ini tingkat reject masih di kisaran 10–20 persen sehari, namun kami terus menekannya sesuai standar ISO agar tidak lebih dari 10 persen,” jelasnya.
Meskipun masih berusia 13 tahun, BIN Cigar tumbuh pesat dengan dukungan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah Kabupaten Jember, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, hingga Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri.
Baca Juga : Jaga Stabilitas Bahan Pokok, Menteri Perdagangan RI Pantau Harga dan Ketersediaan Bahan Pokok di Nganjuk
Dukungan ini sangat terasa terutama saat promosi internasional melalui pameran bersama kedutaan besar Indonesia di berbagai negara. Hingga kini, tercatat 27 kedutaan besar menjadi mitra aktif dalam memperkenalkan cerutu Jember ke mancanegara.
Febrian juga menekankan bahwa kekuatan BIN Cigar berasal dari tanah Jember itu sendiri. “Semua tenaga kerja kami berasal dari Jember. Karena Jember memang istimewa, tanahnya subur, airnya melimpah, dan tenaga kerjanya rajin. Tidak berlebihan bila kualitas cerutu dari Jember bisa disandingkan dengan Kuba,” pungkasnya.