Trump Ultimatum Hamas: Terima Rencana Perdamaian Gaza atau Hadapi Konsekuensi Berat
Reporter
Mutmainah J
Editor
A Yahya
01 - Oct - 2025, 03:14
JATIMTIMES - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluarkan ancaman keras terhadap kelompok Hamas terkait rencana perdamaian terbaru untuk Jalur Gaza. Trump memperingatkan bahwa Hamas akan menghadapi "konsekuensi parah" jika menolak usulan perdamaian yang diajukannya dalam beberapa hari ke depan.
Ancaman ini disampaikan Trump saat berpidato dalam pertemuan langka bersama para jenderal dan laksamana AS di Quantico, Virginia, pada Selasa (30/9) waktu setempat. Ia menegaskan hanya menunggu satu tanda tangan dari Hamas untuk menyepakati perdamaian, sembari memberi ultimatum waktu tiga hingga empat hari.
Baca Juga : Disbudpar Bakal Ganti Nama, Fraksi PKS DPRD Jatim Dorong Perubahan Fundamental
“Kita akan mendapatkan satu tanda tangan yang kita butuhkan, dan penandatanganan itu akan membayar di neraka jika mereka tidak menandatanganinya. Saya harap mereka menandatangani demi kebaikan mereka sendiri dan menciptakan sesuatu yang benar-benar hebat,” tegas Trump, dikutip AFP, Rabu (1/10/2025).
Isi Rencana Perdamaian Trump untuk Gaza
Rencana perdamaian tersebut terdiri atas 20 poin utama, di antaranya:
• Seruan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
• Pembebasan seluruh sandera oleh Hamas dalam waktu 72 jam setelah gencatan senjata disepakati.
• Pembebasan sejumlah tahanan Palestina oleh Israel.
• Perlucutan senjata Hamas secara total.
• Penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza.
• Pengerahan pasukan stabilisasi internasional sementara.
• Pembentukan otoritas transisi bernama “Board of Peace” atau Dewan Perdamaian, yang akan dipimpin langsung oleh Donald Trump bersama tokoh internasional, termasuk mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Trump juga menyebut bahwa anggota Hamas yang mau melucuti senjata dan hidup berdampingan secara damai di Gaza akan diberi amnesti.
Baca Juga : Fraksi PPP-PSI Soroti Ketimpangan Perencanaan dan Realisasi Anggaran yang Terus Berulang
Respons Hamas dan Dukungan Internasional
Hamas sejauh ini belum memberikan jawaban resmi. Namun, seorang pejabat senior Hamas menyatakan bahwa mereka akan meninjau dokumen usulan tersebut dengan “itikad baik” setelah mendapat salinan dari Qatar dan Mesir.
Sementara itu, dukungan datang dari berbagai pihak. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dalam pernyataannya di Gedung Putih bersama Trump, menyatakan dukungannya terhadap rencana perdamaian tersebut. Sejumlah negara, termasuk negara-negara Arab dan Muslim, juga menyambut baik inisiatif yang diusulkan Trump.
Trump menegaskan, jika Hamas menolak proposal ini, maka konsekuensinya akan sangat berat. “Kita hanya menunggu Hamas, dan Hamas akan melakukannya atau tidak. Dan jika tidak, itu akan menjadi akhir yang sangat menyedihkan,” ujarnya.