Putin Cari Pengganti, Veteran Perang Ukraina Disiapkan Jadi Pemimpin Rusia
Reporter
Mutmainah J
Editor
Dede Nana
21 - Sep - 2025, 01:15
JATIMTIMES - Presiden Rusia Vladimir Putin mulai menyinggung soal calon penggantinya sebagai pemimpin negara terbesar di dunia itu. Dalam pertemuan dengan berbagai fraksi di Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma), Putin menegaskan bahwa generasi berikutnya dari kepemimpinan politik Rusia harus berasal dari kalangan veteran perang Ukraina.
Menurutnya, sosok pemimpin masa depan Rusia harus lahir dari pengalaman tempur dan dedikasi penuh terhadap Tanah Air. “Kita harus mencari, menemukan, dan mengajukan orang-orang yang tak gentar dalam mengabdi kepada Tanah Air, yang bersedia mempertaruhkan kesehatan bahkan nyawa mereka. Orang-orang seperti itu harus dipromosikan ke posisi kepemimpinan. Mereka akan menjadi penerus kita,” kata Putin seperti dikutip dari kantor berita TASS dan Newsweek, Minggu (21/9/2025).
Baca Juga : 450 Ribu Warga Palestina Mengungsi dari Kota Gaza Akibat Serangan Israel
Veteran Perang Jadi Basis Legitimasi Politik
Putin juga mengapresiasi para anggota parlemen yang telah mengusulkan nama-nama veteran untuk maju dalam pemilu. Langkah ini menandai semakin kuatnya pengaruh nasionalisme militeristik dalam politik Rusia, bahkan diyakini akan terus bertahan setelah Putin tidak lagi berkuasa.
Dalam sistem politik Rusia saat ini, oposisi hampir tidak memiliki ruang. Partai Rusia Bersatu (United Russia) yang dekat dengan Putin memegang kendali penuh. Dengan seruan Putin agar veteran perang Ukraina masuk ke struktur kepemimpinan, arah politik Rusia semakin mengakar pada legitimasi militer.
Sejak melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia merekrut ratusan ribu warga untuk bertempur. Bahkan, pemerintah memberi pembebasan lebih awal kepada sejumlah narapidana agar ditempatkan di garis depan.
Hingga kini, pemerintah tidak rutin mengumumkan jumlah korban. Namun, laporan Mediazona bersama BBC memperkirakan sedikitnya 130.150 tentara Rusia telah tewas sejak perang dimulai. Mark Galeotti, pakar Rusia asal Inggris, memperkirakan lebih dari 1,5 juta pria dan wanita Rusia sudah terlibat dalam perang hingga awal 2025.
Tantangan Sosial Usai Perang
Gelombang veteran yang kembali ke tanah air diperkirakan akan membawa dampak besar, termasuk trauma psikologis dan tantangan reintegrasi sosial. “Rusia akan menghadapi gelombang veteran yang membawa dampak psikologis perang,” ujar Galeotti kepada Reuters.
Baca Juga : Portugal Akan Umumkan Pengakuan Palestina 21 September 2025, Dunia Kian Bersatu untuk Gaza
Veteran yang pulang dari garis depan kerap mengalami trauma mendalam, yang berpotensi memicu meningkatnya kasus kejahatan berbasis kekerasan. Hal ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah Rusia untuk mengintegrasikan kembali para veteran ke dalam masyarakat sipil.
Langkah Putin yang mendorong veteran perang Ukraina sebagai calon pemimpin masa depan menegaskan arah politik Rusia yang semakin berakar pada nasionalisme militer. Meski demikian, tantangan besar menanti, terutama dalam mengatasi dampak sosial dan psikologis yang ditinggalkan perang berkepanjangan.