Disebut Akan Jadi Lokasi Penampungan Warga Gaza, Ini Lokasi dan Sejarah Pulau Galang

Reporter

Mutmainah J

Editor

A Yahya

08 - Aug - 2025, 06:52

Lokasi Pulau Galang. (Foto: Wikipedia)

JATIMTIMES - Pemerintah Indonesia tengah mempersiapkan skenario kemanusiaan untuk mengevakuasi sekitar 2.000 warga Gaza, Palestina ke Tanah Air. Pulau Galang di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, disebut-sebut menjadi kandidat kuat sebagai lokasi penampungan sementara untuk para korban perang tersebut.

Kabar ini menjadi perbincangan hangat karena menyangkut peran aktif Indonesia dalam merespons krisis kemanusiaan yang terjadi akibat konflik berkepanjangan di Gaza. Menurut Menteri Luar Negeri, Sugiono, Pulau Galang dipertimbangkan karena telah memiliki infrastruktur kesehatan dan isolasi yang memadai sejak digunakan sebagai rumah sakit darurat saat pandemi Covid-19.

Baca Juga : Jay Idzes Dirumorkan Gabung Sassuolo: Klub Kuda Hitam Serie A dengan Sejarah Menarik

"Kemarin Presiden menyebut Pulau Galang. Kita sedang melihat, karena waktu itu kan pernah dipakai untuk tempat perawatan Covid-19, jadi ada infrastruktur yang sudah di sana," kata Menlu Sugiono.

Setelah kabar tersebut mencuat kepermukaan, banyak yang bertanya-tanya mengenai lokasi Pulang Galang itu dimana? Buat sobat JatimTIMES yang penasaran dengan lokasi dan sejarah pulau ini, yuk simak informasi lengkapnya dibawah ini.

Dimana Letak Pulau Galang?

Pulau Galang merupakan salah satu pulau besar yang termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Luasnya mencapai sekitar 80 hektare, dan menjadi pulau terbesar ketiga di Batam setelah Pulau Batam dan Pulau Rempang.

Secara geografis, Pulau Galang berjarak sekitar 50 kilometer dari pusat Kota Batam, dan bisa diakses melalui Jembatan Barelang, yang menghubungkan Pulau Batam, Rempang, Galang, dan beberapa pulau kecil lainnya. Infrastruktur jembatan ini memungkinkan mobilisasi logistik dan akses tenaga medis ke pulau tersebut dilakukan dengan relatif mudah.

Sejarah Pulau Galang: Dari Pengungsi Vietnam hingga Covid-19

Pulau Galang memiliki nilai sejarah yang penting dalam konteks penanganan pengungsi. Pada periode 1979 hingga 1996, pulau ini menjadi kamp penampungan bagi pengungsi Vietnam, yang dikenal sebagai manusia perahu, akibat perang saudara di negaranya. Diperkirakan lebih dari 250.000 orang sempat tinggal di Kamp Pengungsi Galang, yang dikelola oleh UNHCR (Badan Pengungsi PBB) dan Pemerintah Indonesia.

Jejak sejarah tersebut kini menjadi situs wisata sejarah dan kemanusiaan, dengan bangunan-bangunan bekas kamp pengungsi yang masih berdiri dan dilestarikan sebagai pengingat masa lalu.

Selain itu, pada tahun 2020, Pulau Galang kembali menjadi sorotan ketika Pemerintah Indonesia membangun Rumah Sakit Khusus Infeksi untuk menangani pasien Covid-19. Rumah sakit tersebut memiliki lebih dari 400 tempat tidur, fasilitas ICU, ruang isolasi tekanan negatif, dan laboratorium canggih yang dapat langsung digunakan kembali jika dibutuhkan.

Kenapa Pulau Galang Jadi Kandidat Terkuat untuk Pengungsi Gaza?

Ada beberapa alasan utama mengapa Pulau Galang menjadi pilihan logis dan strategis untuk menampung pengungsi dari Gaza:

1. Fasilitas Sudah Ada

Pulau ini pernah digunakan sebagai rumah sakit Covid-19, sehingga memiliki infrastruktur medis seperti ruang isolasi, tempat tidur, dan sistem sanitasi.

2. Pengalaman Menangani Pengungsi

Galang memiliki rekam jejak sejarah dalam menangani pengungsi internasional, termasuk dukungan dari masyarakat dan pengalaman teknis di lapangan.

Baca Juga : Loka Nesia 2025 Buka Jalan Musisi Lokal ke Panggung Digital

3. Letak Strategis

Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari pusat kota Batam dan terkoneksi dengan jalur darat dan laut menjadikan Pulau Galang mudah diakses untuk distribusi logistik dan penanganan darurat.

4. Aspek Keamanan dan Isolasi

Sebagai pulau yang terpisah, Galang memberikan zona aman dan terisolasi, yang penting untuk pengawasan medis maupun aspek keamanan bagi para pengungsi.

Pemerintah Siap Lakukan Evakuasi Jika Diperlukan

Pemerintah Indonesia, melalui Presiden Prabowo Subianto, juga telah mengkomunikasikan rencana evakuasi ini dengan sejumlah negara tetangga Palestina. Tujuannya adalah agar Indonesia bisa segera mengevakuasi korban perang yang membutuhkan perawatan ke Tanah Air tanpa kendala diplomatik.

"Jadi, sewaktu-waktu itu bisa dilaksanakan, ya kita sudah siap,” ujar Sugiono.

Langkah ini menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina, tidak hanya secara diplomatik, tetapi juga melalui aksi nyata di bidang kemanusiaan dan medis.

Dukungan Internasional dan Harapan Rakyat Indonesia

Inisiatif kemanusiaan ini mendapat dukungan luas dari masyarakat Indonesia yang sejak lama menyuarakan solidaritas terhadap Palestina. Jika benar-benar terealisasi, penampungan dan pengobatan bagi warga Gaza di Pulau Galang bisa menjadi model solidaritas regional yang kuat.

Selain itu, keberadaan fasilitas yang sudah siap pakai akan mempercepat proses pemulihan korban luka dan memberikan perlindungan yang layak bagi mereka yang terdampak konflik.

Pulau Galang, yang pernah menjadi saksi bisu penderitaan pengungsi Vietnam dan perjuangan Indonesia melawan pandemi Covid-19, kini kembali berpotensi menjadi tempat bagi harapan baru. Kali ini, bagi warga Gaza yang membutuhkan uluran tangan dan kasih sayang dari negara sahabat. Dengan kesiapan infrastruktur, sejarah kemanusiaan yang kuat, dan dukungan pemerintah, Pulau Galang siap memainkan peran strategis dalam krisis kemanusiaan global.