Qashwa Sang Penunjuk Jalan: Unta yang Menentukan Rumah Pertama Rasulullah di Madinah

Editor

A Yahya

14 - Jul - 2025, 09:28

Ilustrasi unta yang memberikan penunjuk jalan kepada Rasulullah (pixabay)

JATIMTIMES - Bukan manusia, melainkan seekor unta turut berperan penting dalam sejarah Islam. Saat Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, beliau menyerahkan pilihan tempat tinggalnya kepada seekor unta bernama Qashwa, tunggangan kesayangannya yang kelak menentukan lokasi rumah pertama sang Rasul.

Perjalanan hijrah itu dilakukan secara sembunyi-sembunyi, bersama sahabat karibnya Abu Bakar ash-Shiddiq. Mereka menyusuri jalur yang tak biasa demi menghindari kejaran kaum Quraisy. Namun sesampainya di Madinah, sambutan warga begitu luar biasa. Penduduk Anshar menyambut dengan sukacita, bahkan berebut menawarkan rumah mereka kepada Nabi SAW untuk dijadikan tempat tinggal.

Baca Juga : Qashwa Sang Penunjuk Jalan: Unta yang Menentukan Rumah Pertama Rasulullah di Madinah

Namun Rasulullah menolak memilih secara langsung. Beliau menyerahkan sepenuhnya kepada unta Qashwa. Setiap kali unta itu melewati rumah warga, pemiliknya memohon agar Nabi mau singgah. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, singgahlah di rumah kami. Sudah kami siapkan segalanya.”

Rasulullah hanya menjawab dengan sabda yang tenang, “Biarkan unta itu berjalan, karena ia telah diperintahkan.” Sebagaimana dikutip dari buku Negeri Iman karya Hamid Ahmad Ath-Thahir, Nabi tak ingin intervensi manusia mengubah arah dari keputusan yang telah ditetapkan oleh Allah melalui tanda dari unta itu.

Qashwa terus melangkah pelan di antara gang-gang Madinah hingga sampai di perkampungan Bani Malik bin Najjar. Ia sempat menderum di area pengeringan kurma milik dua anak yatim, Sahal dan Suhail bin Amru. Namun, unta itu kembali berdiri dan berjalan lagi, seolah belum sampai pada tempat yang “diisyaratkan”.

Tak lama kemudian, Qashwa kembali menderum dan kali ini tak bergeming. Tepat di depan rumah Abu Ayyub al-Anshari, unta itu menundukkan tubuhnya dan berhenti. Di situlah Rasulullah SAW turun dari punggungnya dan menetap. Rumah Abu Ayyub pun menjadi rumah pertama Rasulullah SAW di Madinah, sebagaimana diriwayatkan dalam Sirah Nabawiyah karya Ibnu Hisyam.

Belum lama menetap, Rasulullah SAW menanyakan kembali tentang tanah pengeringan kurma yang dilewati sebelumnya. Setelah tahu bahwa tanah itu milik anak yatim dari Bani Najjar, beliau memanggil keduanya dan bermaksud membeli lahan itu untuk membangun masjid.

Baca Juga : Jangan Salah Paham! Ini Arti Rambu Hijau, Biru, dan Cokelat di Jalan Tol

Meski sang pemilik bersedia menghibahkan, Nabi tetap menolak menerima secara cuma-cuma. Beliau membelinya dengan harga 10 dinar emas, yang menurut riwayat, berasal dari harta Abu Bakar. Di atas tanah itu, Rasulullah SAW mendirikan Masjid Nabawi, pusat peribadatan yang kelak menjadi jantung spiritual umat Islam.

Selama pembangunan masjid dan bilik-bilik di sekitarnya, Rasulullah SAW tinggal selama tujuh bulan di rumah Abu Ayyub. Unta Qashwa yang tampak sederhana itu ternyata punya peran penting dalam sejarah dakwah Islam: ia bukan hanya tunggangan, tapi juga penunjuk jalan yang mengantar Rasulullah ke tempat yang penuh berkah.

Kisah ini bukan sekadar catatan sejarah, tetapi juga pelajaran spiritual. Bahwa dalam setiap langkah dakwah dan perjuangan, bahkan seekor unta pun bisa menjadi perantara ketetapan Ilahi.