Tukijan Ditemukan Membusuk di Sungai Setelah Seminggu Hilang, Polisi: Tidak Ada Tanda Kekerasan
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
30 - Jun - 2025, 06:59
JATIMTIMES – Misteri hilangnya Tukijan (70), warga Desa Kotes, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar akhirnya terkuak dengan cara tragis. Pria lanjut usia yang sudah seminggu tidak pulang ke rumah itu ditemukan tak bernyawa dalam kondisi membusuk di aliran sungai Desa Sukosewu, Kecamatan Gandusari, Senin pagi (30/6/2025).
Penemuan jasad Tukijan pertama kali diketahui oleh Basori, warga setempat yang saat itu tengah mencari rumput di sekitar bantaran sungai. Dalam kondisi cuaca yang terik, ia tak menyangka akan menjumpai pemandangan mengerikan.
Baca Juga : 1 Juli Besok, Ada Hari Penting Apa? Ini Daftar Peringatannya
“Saya kaget, awalnya dikira bangkai hewan, ternyata mayat manusia. Langsung saya lari dan memberi tahu perangkat desa,” ujar Basori kepada warga usai kejadian.
Kabar cepat menyebar. Perangkat Desa Sukosewu segera mendatangi lokasi dan melakukan pengecekan awal. Namun, karena kondisi jenazah sudah rusak dan membusuk, tak seorang pun dari warga sekitar mengenalinya.
“Awalnya kami tidak tahu itu siapa. Tapi kemudian kami dapat informasi dari warga Desa Kotes, bahwa ada seorang lansia di desa mereka yang hilang lebih dari seminggu,” kata Ipda Putut Siswahyudi, Kasi Humas Polres Blitar saat dikonfirmasi wartawan.
Polsek Gandusari yang menerima laporan segera meluncur ke lokasi. Dibantu warga, jasad Tukijan dievakuasi dari aliran sungai dan dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, polisi mengabarkan penemuan jenazah ini kepada pihak keluarga korban.
“Setelah dicek ke rumah sakit, keluarga memastikan itu benar Tukijan, anggota keluarganya yang sudah seminggu lebih hilang,” ujar Putut.
Dari keterangan keluarga, Tukijan diketahui mengalami kepikunan dan sering meninggalkan rumah tanpa tujuan jelas. Sejak beberapa waktu terakhir, korban memang mulai sulit diajak berkomunikasi, dan seringkali lupa jalan pulang. Diduga kuat, ia tersesat hingga terperosok ke sungai.
“Saat ditemukan, kondisi tubuh korban sudah dalam tahap pembusukan. Kami perkirakan korban sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan,” jelas Putut.
Hasil pemeriksaan luar atau visum dari pihak rumah sakit menunjukkan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Tidak ditemukan bekas pukulan benda tumpul maupun luka akibat benda tajam. Polisi menduga kuat kematian korban murni karena kecelakaan atau faktor alamiah, tanpa indikasi kriminalitas.
Baca Juga : Siap Jadi Kawasan Industri Terdepan di Indonesia Timur, SIER Bisa Perluas Wilayah di Kalimantan
“Tidak ada bekas luka kekerasan. Murni karena jatuh atau sebab alamiah. Tapi kami tetap menyelidiki semua kemungkinan untuk memastikan,” tegas Putut.
Kematian tragis Tukijan mengundang keprihatinan warga sekitar. Banyak yang tak menyangka pria sepuh yang dikenal pendiam itu akan ditemukan dalam kondisi menyedihkan.
Beberapa warga Desa Kotes menyebut Tukijan memang sering mondar-mandir ke desa tetangga, kadang tanpa tujuan jelas.
Kini, jasad Tukijan telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Pihak kepolisian pun mengimbau kepada warga, terutama yang memiliki anggota keluarga lansia dengan gejala kepikunan, agar lebih waspada dan tidak membiarkan mereka pergi sendirian.
“Ini pelajaran bagi kita semua. Mari saling menjaga dan mengawasi orang tua kita, terutama yang sudah uzur,” tutup Putut.
Dengan peristiwa ini, duka menyelimuti keluarga Tukijan dan menjadi pengingat bagi masyarakat agar lebih peduli terhadap keselamatan anggota keluarga lanjut usia yang rentan tersesat atau celaka.