Viral! Monyet di Gunung Panderman Tangannya Diikat, Netizen: Jahat Banget
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Dede Nana
25 - Sep - 2024, 09:17
JATIMTIMES - Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan seekor monyet di jalur pendakian Gunung Panderman, Batu, Malang, dengan tangan terikat di belakang tubuhnya. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @mountnesia, dan dengan cepat mendapat perhatian dari warganet.
Dalam video tersebut, terlihat seekor monyet berlarian di jalur pendakian dengan tangan yang terikat di bagian belakang menggunakan tali berwarna biru yang diduga tali rafia. Monyet tersebut tampak ketakutan dan terus menghindari perekam video yang mencoba mendekat untuk melepaskan tali tersebut.
Baca Juga : BPJS Ketenagakerjaan Kediri Apresiasi Aksi Damai LSM MACAN terkait Perlindungan Buruh Rokok
"Mau ditolong malah kabur, kasihan, mohon yang bisa menangkap dibantu," kata perekam video.
"Kelakuan siapa ini? Monyet dengan tangan terikat di jalur pendakian Gunung Bokong, Gunung Panderman September ini, ada di bawah Pos Latar Ombo. Orang yang ngiket cocoknya yang jadi monyet." tulis akun @mountnesia.
Video ini langsung memicu kemarahan banyak warganet. Mereka mengecam tindakan kejam yang dilakukan terhadap hewan tersebut. Banyak yang prihatin dan meminta pihak terkait segera turun tangan untuk membebaskan monyet itu.
"Mau nolongnya juga gimana, dia kabur takut manusia & raduwe utek kok sek nali," tulis akun @hepiputrarah****.
"Dia trauma deket manusia takut dijahatin lagi, makanya lari," komentar @vera.***.
Tidak sedikit juga yang menyarankan agar ada pihak yang lebih profesional untuk menangani masalah ini. "Kasihan bang, kenapa nggak ditangkap terus dibebaskan?" tulis akun @abqori_a***.
Kondisi ini menggugah banyak orang untuk meminta pihak yang berwenang, seperti petugas di sekitar Gunung Panderman, untuk segera bertindak. "Ya Allah, nangis aku. Itu mungkin trauma jadi lari, kasihan. Minta tolong sama pihak situ, suruh lepasin ikatannya, kasihan itu," tulis akun @shlim***
Etika Berinteraksi dengan Monyet di Gunung Panderman
Insiden ini menjadi pengingat bahwa interaksi dengan hewan liar, seperti monyet di Gunung Panderman, memerlukan perhatian dan kehati-hatian khusus. Monyet yang hidup di daerah ini memang dikenal cukup aktif, terutama pada pagi dan sore hari. Namun, penting untuk diingat bahwa mereka adalah hewan liar yang tidak seharusnya diganggu.
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan saat bertemu dengan monyet di Gunung Panderman:
1. Diamkan Monyet Jika Bertemu
Jangan mengganggu atau mencoba untuk mendekati mereka.
2. Jangan Mengusik Monyet atau Hewan Lain
Berinteraksi dengan hewan liar harus dilakukan dengan hormat, jangan sampai menimbulkan trauma atau ketakutan bagi mereka.
3. Jaga Kebersihan
Baca Juga : Hujan Deras, Plafon Mal Pelayanan Publik Malang Jebol
Jangan biarkan sampah berserakan, karena ini bisa menarik perhatian hewan dan mengganggu habitat mereka.
4. Jangan Memberi Makan Monyet
Monyet adalah hewan yang mampu mencari makan sendiri di alam liar. Memberi makan hanya akan membuat mereka tergantung pada manusia dan merusak pola makan alami mereka.
Dengan mengikuti aturan-aturan ini, pendaki dapat menikmati keindahan alam Gunung Panderman tanpa merusak ekosistem yang ada.
Untuk diketahui, Gunung Panderman sendiri merupakan salah satu destinasi favorit bagi pendaki pemula. Lokasinya yang terletak di Batu, Malang, serta jalurnya yang relatif mudah, membuat gunung ini cocok didaki dalam waktu sekitar 3-4 jam.
Di sepanjang jalur pendakian, pendaki dapat menikmati pemandangan alam yang indah serta keanekaragaman flora dan fauna, termasuk monyet-monyet liar yang sering terlihat di jalur pendakian.
Namun, insiden seperti ini harus menjadi pelajaran penting bagi pendaki untuk lebih berhati-hati dan menghormati alam serta hewan yang hidup di dalamnya. Tindakan seperti mengikat hewan liar bukan hanya perbuatan yang kejam, tetapi juga melanggar etika pendakian yang seharusnya menjunjung tinggi pelestarian alam.
Sebagai komunitas pecinta alam, sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian alam dan makhluk hidup di dalamnya, sehingga keindahan Gunung Panderman dan tempat-tempat serupa dapat dinikmati oleh generasi mendatang.