Perang Botol Beling Usik Ketenangan Malam Kedua Ramadan di Senori Tuban

Reporter

Ahmad Istihar

13 - Mar - 2024, 12:35

Aksi Perang Botol Beling dan Batu, Dua Kelompok Remaja saat Bulan Ramadan di Depan Masjid Jami' Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban (13/03/2024)(Foto Ahmad Istihar/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Aksi perang botol beling atau botol kaca dan batu oleh 2 kelompok remaja mengusik ketenangan di Senori, Tuban. Akibatnya bekas pecahan beling botol dan batu berceceran di jalan raya.

Aksi perang botol beling itu tepatnya terjadi di Jalan Kiayi Djoned sampai Jalan Ahmad Yani tepatnya di simpang empat traffic light Senori. 

Baca Juga : Bikin Macet, Pasar Takjil di Bululawang Diserbu Pembeli di Hari Pertama Puasa Ramadan

Aksi tawuran yang berlangsung pada pukul 01.55 WIB dini hari sekitar waktu sahur. Diduga kuat, tawuran atau perang beling dilakukan oleh puluhan remaja dari dua kelompok antar desa.

Pada JatimTIMES, salah satu pemuda yang terlibat aksi tawuran perang botol dan batu itu mengaku berasal dari Desa Jatisari dan Desa Wanglukulon. 

"Anak Wanglu dan Jatisari," kata dia, Rabu (13/03/2024) dini hari.

Ditanya soal sebab musabab tawuran yang mereka dilakukan setiap Ramadan, remaja ini tak mengaku hanya ikut-ikutan. Padahal aksi mereka sangat meresahkan warga dan lingkungan pondok pesantren.

Pantauan di lokasi, selesai melakukan aksi tawuran, kedua kelompok remaja yang terlibat perang botol beling dan batu membubarkan diri. Imbas aksi meresahkan ini, membuat jalan raya sepanjang jalan Ahmad Yani - Kiayi Djoned berserakan pecahan beling dari botol saos serta batu. Tentu saja ini mengganggu aktivitas pengguna jalan raya untuk melintasi simpang jalan perempatan Senori.

Informasi dihimpun, selain melakukan aksi tawuran, dua kelompok remaja saat sahur on the road, mereka juga membawa sound system ukuran besar serta menyulut petasan di tengah jalan raya Kiayi Djoned- Ahmad Yani. Tak pelak, suara bising yang keluar dari sound system dan petasan tersebut membuat warga terganggu.

Baca Juga : Bupati Banyuwangi Membuka Festival Ngerandu Buko Pasar Kuliner Ramadan 1445 H

"Kesannya ngawur anak-anak yang tenteng (Saur On The Road) dini hari. Awal niatnya membangunkan orang Islam untuk sahur, tapi ini malah bikin resah warga sekitar," kata KH Abdul Muis, pengurus Ponpes Mansyaul Huda 02. 

Terdapat sisa-sisa pecahan beling dan batu dari tawuran 2 kelompok remaja yang juga berserakan di sekitar pagar ponpes.

Aksi tawuran selesai saat warga serta pedagang kaki lima melerai kedua belah pihak. Remaja dari dua kelompok remaja ini lari semburat kembali menuju ke arah desanya masing-masing.