Sempat Sepi, Wisata Sumber Gentong Pakis Kembali Ramai Jadi Jujugan di Akhir Pekan

Reporter

Prasetyo Lanang

Editor

Yunan Helmy

26 - Feb - 2024, 02:07

Wisata alam Sumber Gentong di Desa Tirtomoyo, Pakis.

JATIMTIMES - Wisata alam di Kabupaten Malang banyak yang menjadi favorit sebagian kalangan. Salah satunya wisata Alalam Sumber Gentong, Desa Tirtomoyo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

 Wisata ini sempat sepi pengunjung dalam beberapa waktu terakhir, namun kini kembali ramai kunjungan utamanya saat akhir pekan.

Baca Juga : Edukasi Anak Naik Kereta Api, KidZania Surabaya Hadirkan Wahana Baru KAI City Tour Tram

Dari pantauan di lokasi pada Minggu (25/2/2024) siang, pengunjung silih berganti memadati kolam pemandian. Petugas poket mencatat sudah ratusan orang datang. Baik itu pengunjung yang kategori anak-anak  hingga dewasa.

Pengelola Sumber Gentong Khusnul Khotimah Kusumawati mengatakan dalam beberapa minggu terakhir  kunjungan nyaris tak pernah sepi di hari Sabtu dan Minggu. Kunjungan rata-rata di hari libur mencapai 200-250 orang. Angka itu jauh berbeda jika dibandingkan hari-hari biasa.

"Kalau hari biasa mulai Senin sampai Jumat lebih sepi, bisa 25 orang atau 50 orang wisatawan itu sudah masuk kategori banyak," kata Khusnul Khotimah, Minggu (25/2/2024).

Salah satu yang menjadi alasan datangnya pengunjung karena wisata alam di Sumber Gentong ramah bagi anak dan biaya masuk yang terjangkau. Beberapa fasilitas juga ditambahkan pengembangannya secara bertahap.

Ia menambahkan, pengunjung yang datang ke wisata yang dirintis 2021 lalu ini tidak hanya dari Malang Raya, namun terdata ada yang dari Mojokerto, bahkan sampai Surabaya. 

Baca Juga : Viral, Seorang Pria Salat Menghadap Tugu Yogyakarta 

Di Sumber Gentong, pengunjung tidak hanya disuguhkan dengan kolam bermain air, perahu air dan pemandangan alam yang indah, namun juga bisa melakukan pemancingan ikan bagi yang hobi memancing. "Nanti kami akan tambah lagi wahana bermain anak yang baru," katanya.

Hal itu dilakukan karena tanah seluas 5.000 meter persegi milik desa ini, baru terbangun 30 persen dari yang direncanakan. Sehingga kedepan, masih akan terus berproses pembangunan dengan biaya swadaya hasil perputaran pengelolaan tiket dan parkir. Pihaknya juga memilih masih belum menerima investor lantaran belum berbadan hukum.

"Kemungkinan, di tahun 2024 ini kami akan kembangkan tempat bermain anak. Lalu sudah penataan semoga bisa diadakan wahana baru Flying Fox. Lalu memperbaharui pendopo agar diperbesar supaya bisa dibuat untuk berkegiatan," harapnya.