AS Ubah Kampanye Vaksin Flu, CDC: Tak Mencegah Namun Mengendalikan Penyakit
Reporter
Binti Nikmatur
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
08 - Sep - 2023, 01:33
JATIMTIMES - Banyak orang di Amerika sudah tidak mau lagi mendapatkan suntikan vaksin flu. Ini terjadi karena warga Amerika menilai mereka tetap sakit meski telah mendapatkan vaksin flu.
Saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) ingin mengubah pandangan masyarakat soal vaksin flu. Melansir laporan CNN International, upaya CDC mengubah pandangan masyarakat soal vaksin flu dengan menggencarkan iklan.
Baca Juga : Eks Pemimpin 'Proud Boys' Bikin Kerusuhan, Dapat Vonis 22 Tahun Penjara
Dalam iklan yang dikeluarkan CDC, dijelaskan bahwa vaksin flu tidak akan mencegahmu dari sakit, tetapi akan membantu mengendalikan infeksi tersebut menjadi tidak parah. Atau CDC menyebutnya “Dari Berat Menjadi Ringan”.
Dokter Bill Schaffner, pakar penyakit menular di Universitas Vanderbilt, menyetujui soal iklan-iklan yang dikeluarkan CDC. Dia mengatakan bahwa orang-orang sering kali bingung tentang manfaat sebenarnya dari vaksin flu.
Sebagai bagian dari komite ahli yang memberikan saran ke CDC, Schaffner mengungkapkan bahwa biasanya masyarakat mengukur efektivitas vaksin flu dengan cara yang sama dengan vaksin lainnya. Seperti campak, polio, dan batuk rejan. Cara mengukurnya yakni seberapa baik vaksin itu mencegah penyakit sepenuhnya. Tapi untuk virus pernapasan seperti flu, standar masyarakat terlalu tinggi.
Dalam hal ini, kata Schaffner, vaksin tidak begitu baik dalam mencegah penyakit ringan, tetapi lebih baik dalam mencegah komplikasi yang serius. Informasi ini yang sering kali tidak begitu jelas kepada masyarakat.
Kampanye iklan yang dikeluarkan CDC menggunakan gambar hewan buas seperti harimau, dan tidak menggunakan gambar yang tidak menakutkan seperti anak kucing.
September dan Oktober ini di Amerika, vaksin flu tahunan telah tersedia dan direkomendasikan untuk semua orang berusia 6 bulan ke atas. Iklan-iklan baru tersebut akan ditayangkan di media sosial mulai pekan ini, dan menyasar pada wanita hamil serta orangtua dari anak-anak kecil. Karena tingkat vaksinasi flu di dua kelompok ini menurun.
Wanita hamil, anak-anak di bawah usia 5 tahun, dan lansia adalah kelompok yang lebih rentan terhadap flu. Tetapi, sejak pandemi Covid-19 dimulai, cakupan vaksinasi flu telah turun.
Data terbaru dari CDC menunjukkan bahwa cakupan vaksinasi flu pada wanita hamil turun lebih dari 16% sejak tahun 2019. Itu berarti lebih dari 3,7 juta wanita hamil tidak mendapatkan perlindungan saat hamil pada musim dingin yang lalu.
Baca Juga : Birmingham, Kota Terbesar Kedua di Inggris Bangkrut, Utang Menumpuk Hingga 14.000 Triliun
Sementara cakupan vaksinasi flu pada anak di bawah usia 18 tahun adalah lebih dari 62% sebelum pandemi. Tetapi pada musim dingin yang lalu, angkanya turun menjadi sekitar 55%, atau sekitar 32 juta anak tidak terlindungi.
Sebelumnya, banyak wanita hamil mendapatkan vaksin flu setelah pandemi flu H1N1 tahun 2009, karena banyak berita tentang wanita hamil yang meninggal akibat flu. Tetapi pengetahuan ini telah hilang sejak pandemi Covid-19.
Para ibu hamil diberi tahu bahwa antibodi yang mereka hasilkan setelah mendapatkan vaksin flu dapat melindungi bayi mereka setelah lahir, mendorong para ibu hamil untuk mendapatkan vaksin. Mereka juga menghargai kampanye iklan yang jelas dan transparan.
Sementara itu, CDC saat ini memiliki data yang mendukung bahwa vaksin flu dapat mengurangi dampak penyakit flu. Hal yang sama berlaku untuk vaksin Covid-19. Varian baru dari vaksin Covid-19 yang diperbarui untuk melawan varian XBB.1.5 dan varian lainnya akan segera tersedia.
Dokter Schaffner juga mengatakan bahwa meskipun kampanye ini memiliki pesan yang baik, dia berharap ada lebih banyak pendidikan tentang vaksin flu yang bisa menginfluence (memberikan pengaruh). Menurutnya, ini adalah awal yang baik, dan penting untuk memberikan informasi yang lebih mendalam kepada masyarakat tentang manfaat vaksin flu.
