3 Kota yang Memiliki Mitos Terlarang untuk Dikunjungi Presiden
Reporter
Mutmainah J
Editor
Nurlayla Ratri
12 - Feb - 2023, 06:24
JATIMTIMES - Mitos hingga saat ini masih diyakini oleh beberapa masyarakat mengenai kebenarannya.
Salah satu mitos yang hingga saat ini masih dipercayai oleh masyarakat yakni larangan presiden melakukan kunjungan pada beberapa kota maupun kabupaten.
Baca Juga : Pecahkan Rekor, Tikus Ini Jadi Tikus Tertua di Dunia
Konon katanya, jika presiden mengunjungi beberapa daerah yang memiliki mitos itu, ia akan lengser dari jabatan presidennya.
Mitos tersebut ada dan berkembang sejak zaman kerajaan. Nah, di Jawa Timur sendiri, ada beberapa kota maupun kabupaten yang memiliki sejarah kerajaan yang kental.
Dikutip dari berbagai sumber, ada tiga kota yang konon terlarang untuk dikunjungi presiden karena dapat membahayakan kelanggengan kekuasaannya dalam memimpin negeri ini. Dari ketiga kota tersebut, dua di antaranya berada di Jawa Timur. Berikut penjelasannya.
Kabupaten Bojonegoro
Mitos yang ada di Kabupaten Bojonegoro ini berawal dari zaman kerajaan terdahulu. Orang-orang percaya bahwa ketika dua kerajaan sedang berperang, barang siapa yang lebih dulu menyeberangi Bengawan Solo (masuk wilayah Bojonegoro), maka mereka akan mengalami kekalahan.
Mitos itu kian dipercaya dengan adanya pembuktian dari kisah Arya Penangsang yang menyeberangi Bengawan Solo terlebih dahulu untuk menyerang prajurit Pajang.
Dalam cerita buku Babad Tanah Jawi yang disusun oleh W.L. Olthof di Leiden, Belanda pada 1941, Arya Penangsang kehilangan kesaktiannya secara tiba-tiba sehingga ia kalah dan mati dalam peperangan tersebut.
Kota atau Kabupaten Kediri
Mitos yang ada di Kota atau Kabupaten Kediri ini berawal dari sebuah kutukan yang terjadi saat zaman kerajaan dahulu. Tak hanya satu, namun kutukan itu berjumlah dua sehingga orang-orang semakin takut dan mempercayainya.
Kutukan pertama, dari penguasa kerajaan Kalingga yaitu Kartikea Singha yang menyusun kitab tentang hukum pidana pertama di nusantara, yang kemudian diberi nama Kalingga Darma Sastra dan terdiri dari 119 pasal.
Kartikea Singha juga memberikan kutukan ketika menyusun kitab tersebut yang berbunyi:
“Siapa kepala negara (yg memiliki jabatan tinggi) yang tidak suci benar masuk wilayah kota Kediri maka dia akan jatuh.”
Baca Juga : Survei di Indonesia, Hubungan Asmara Warganya Paling Mesra di Dunia
Sementara, untuk kutukan yang kedua datang dari riwayat Babat Kadhiri pada masa kerajaan Kediri. Bunyi kutukan tersebut:
“Jika pasukan Kediri menyerang musuh di daerah lawan lebih dulu akan selalu memenangkan pertempuran, akan tetapi sebaliknya jika musuh langsung menyerang ke pusat kerajaan Kediri lebih dulu maka musuh itu akan selalu berhasil memperoleh kemenangan yang gemilang”.
Sebagian besar masyarakat di sekitaran Kediri dan Blitar mengaitkan mitos ini dengan lengsernya Bung Karno dan Gus Dur. Yang mana dipercayai ada kaitannya dengan kunjungan beliau berdua ke Kediri sewaktu masih menjabat sebagai presiden.
Kota Kudus
Masyarakat Kudus percaya bahwa Sunan Kudus telah memasang Rajah Kalacakra di gerbang atau pintu masuk menuju masjid Kudus. Konon, rajah itu mampu menghilangkan kekuatan atau linuwih bagi orang yang melewatinya.
Dalam hal itu, masyarakat Kudus percaya jika Presiden memiliki kekuasaan dan apabila ia masuk wilayah ini maka akan segera lengser dari jabatannya.
Dalam sejarah, hanya dua presiden saja yang pernah mampir ke Kudus dalam acara resmi. Yang pertama adalah Gus Dur. Gus Dur pernah melakukan kunjungan ke Kudus dan sowan ke kediaman tokoh kyai Kudus
Selanjutnya ada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga pernah mengunjungi Kudus di penghujung masa kepemimpinannya pada tahun 2014.
Nah itu dia 3 kota dengan mitos yang tidak boleh dikunjungi oleh Presiden. Menurut kalian bagaimana mengenai mitos di atas?