Pamit ke Ladang Tebu, Kakek Asal Tumpakepuh Blitar Ditemukan Tewas Terpanggang Api
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
14 - Jul - 2022, 12:35
JATIMTIMES-Ketenangan warga Desa Tumpakepuh Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar mendadak dikejutkan dengan peristiwa kematian. Dilaporkan seorang warga setempat ditemukan tak bernyawa di tengah ladang tebu. Saat ditemukan kondisi tubuh korban mengalami luka bakar 75 persen.
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, korban adalah warga setempat bernama Boiman (75). Peristiwa nahas itu menimpa Boiman pada Rabu 13 Juli 2022 sekitar pukul 10.00 WIB. Sebelumnya diperoleh keterangan Boiman berangkat ke kebun tebu pukul 06.00 WIB untuk membakar daduk atau daun tebu yang sudah mengering.
Baca Juga : Sukses Sembuhkan ODGJ dan Wujudkan Bebas Pasung, Posyandu Jiwa Desa Wonorejo Blitar Rayakan Ultah ke-5
Kemudian sekitar pukul 10. 00 WIB, keluarga korban mendapatkan kabar dari saksi yang berada di dekat kebun tebu, bahwa ada asap tebal dari kebun tebu, sedangkan Boiman tidak terlihat ada di sekitarnya. Pihak keluarga yang khawatir kemudian langsung menuju ladang tebu.
"Mengetahui kabar itu anak dari korban langsung menuju kebun tebu. Kemudian mencari ayahnya," kata Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Udiyono.
Kekhawatiran pihak keluarga menjadi kenyataan. Korban ditemukan di sela- sela pohon tebu yang masih terbakar dalam kondisi sudah meninggal dunia. Kemudian para saksi berusaha mematikan api dan setelah api padam korban dibawa ke rumah duka.
"TKP adalah di lahan milik perhutani yang digarap warga sekitar untuk ditanami tebu. Di lokasi tempat korban terbakar ditemukan barang bukti berupa 1 buah korek gas yang merupakan milik korban," terangnya.
Baca Juga : Gak Perlu Ribet, Daftar dan Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan di Blitar Bisa Lewat BUMDes
Polisi yang menerima laporan langsung menuju lokasi kejadian. Dari keterangan keluarga korban, korban diketahui memiliki riwayat penyakit asma dan rutin berobat ke dokter.
‘’Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menuntut kepada pihak manapun dengan membuat surat pernyataan diketahui Kepala Desa Tumpakepuh,’’ pungkas Udiyono.