Sambijajar Carnival Culture, Pesona Pawai Budaya Dengan Gelegar Musik "Gempa" Membahana
Reporter
Anang Basso
Editor
Heryanto
15 - Sep - 2019, 01:33
TULUNGAGUNG TIMES - Karnaval Budaya atau Carnival Cukture Desa Sambijajar Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung berlangsung meriah.
Barisan seni yang digelar untuk memperingati Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia menampilkan ragam defile yang ditampilkan oleh 15 Rukun Tetangga atau RT dan 3 Rukun warga atau RW.
"Ini dilaksanakan dua tahun sekali, dulu pernah setiap tahun tapi kini rutin tiap dua tahun," kata kepala dusun Tanjung, Eko Wahyudianto Sabtu (14/09) ditengah semaraknya barisan.
Sambijajar sendiri menurut Eko terbagi menjadi tiga dusun yaitu Tanjung, Sadeng dan dusun Waringin.

Tiap dusun menghadirkan ragam khas budaya yang ditampilkan berarakan, mulai dari drum band, pasukan dayak, bhineka hingga ragam tarian yang berbasis kedaerahan nusantara.
"Ini murni swadaya dan gotong royong warga, mengenai habis nya dana berapa tentu cukup besar, namun semua itu berkat iuran sukarela dari warga kami," jelas Eko.
Bahkan yang tak kalah menarik, warga berani mendatangkan sejumlah sound system dengan kapasitas besar yang harganya mencapai puluhan juga per paket.

Bahkan, barisan sempat macet lantaran satu truk yang memuat Box audio kesulitan memasuki jalan desa yang cukup sempit karena muatan yang dibawa melebihi ukuran jalan.
"Konon ada yang di atas sepuluh juta, kaca-kaca rumah milik warga sudah diberi pengaman berupa isolasi agar tidak pecah atau retak, jika terlalu dekat sungguh memekakkan telinga suara gemuruhnya," kata Irwan, salah satu warga yang turut melihat keramaian kegiatan.
Barisan tarian Bali menjadi pusat perhatian lantaran para penari usia belia hingga manula tampak menari secara sempurna menyusuri rute yang telah di tentukan panitia.
Selain itu sejumlah fantasi fashion yang merangkai sejumlah kertas dan aksesoris lain juga menjadi pusat perhatian dan rebutan untuk berselfie ria.

Yang menjadi masyarakat betah menunggu diterik matahari antara lain, hadirnya barisan reog yang langsung didatangkan dari Ponorogo, kemudian aksi Chardo motor Sambidoplang yang atraksi dengan motor jungkir balik dan roda putar yang pernah show bersama TV Nasional.
Selain itu, barisan tokoh kartun anak-anak dan banyak lagi Kreasi untuk mengisi barisan yang panjang tersebut.

Para pedagang kaki lima dan pedagang keliling serta pencari rongsok plastik mendapatkan berkah berupa rezeki yang lebih dari biasanya karena sepanjang jalan yang dilewati dibanjiri oleh manusia.
