Harga Buah Naga di Blitar Anjlok, Petani Merugi
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
A Yahya
25 - Jan - 2019, 02:13
Petani buah naga di Kabupaten Blitar merugi puluhan juta rupiah akibat anjloknya harga komoditas tersebut. Kondisi ini merata dan dialami hampir semua petani buah naga di berbagai penjuru Indonesia.
Sebagai informasi, buah naga great A hanya dihargai Rp 4.000 perkilogram. Sedangkan untuk buah naga great B lebih parah, yakni hanya Rp 1.500 hingga Rp 2.500 perkilogram sampai ke pedagang.
Imam Bukhori petani buah naga di Desa Mronjo, Kecamatan Selopuro, Kabupaten Blitar mengatakan, anjloknya harga buah naga ini disebabkan karena saat ini memang musim panen raya. Ditambah lagi dengan musim hujan yang menjadikan hasil panen melimpah, namun kurang diminati pasaran.
"Permasalahanya memang sekarang musim panen raya. Ditambah musim hujan jadi hasil melimpah. Tapi tidak diimbangi dengan minat pasar. Jadi pemasaran lambat stok numpak sehingga berpengaruh ke harga," ujar Imam Bukhori ditemui di kebunya, Kamis (24/1/2019).
Dikatakannya, hal ini sudah terjadi sejak November 2018 lalu. Dan diprediksi anjloknya harga buah dengan warga merah menyala ini akan terjadi hingga Maret atau April 2019. Jika dibandingkan dengan panen raya tahun lalu, anjloknya harga buah naga tahun ini adalah yang terparah. Tahun lalu, saat musim panen raya harga buah naga great A masih mencapai Rp 6.000 perkilogram. Sementara untuk great B mencapai Rp 4.000 perkilogram.
"Panen raya ini sejak bulan sebelas laku kemungkinan sampai bulan tiga atau empat. Tahun ini memang parah dibanding tahun lalu," tambah dia.
Karena kondisi ini, para petani terpaksa menjual buah naga selakunya. Agar mengurangi stok buah naga dan tidak membusuk sebelum terjual.(*)