Sepuluh Kegagalan Fatal Pasukan Pengawal dalam Menjaga Presiden

Reporter

Imarotul Izzah

Editor

Yunan Helmy

28 - Dec - 2018, 06:24

Foto Kennedy sebelum tertembak. (foto: Kenngage)

Presiden di tiap negara memiliki sistem pengamanan sendiri-sendiri. Presiden biasanya dijaga oleh pasukan pengamanan presiden. 

Mereka itu dilatih khusus untuk menjaga presiden. Mereka digembleng secara fisik maupun mental sehingga sanggup menangani misi-misi tempur yang sulit dilaksanakan oleh pasukan reguler. Mereka juga selalu memantau presiden dan menjaganya 24 jam. 

Namun, terkadang pasukan pengawal presiden  juga mengalami kegagalan dalam menjaga kepala negara. Berikut ini ada 10 daftar kegagalan tersebut.

1. George W. Bush


Insiden pelemparan sepatu kepada mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush begitu terkenal. Kejadian ini sangat terkenal hingga sempat menjadi berita yang viral di hampir semua negara. Kejadian ini bermula saat presiden pendahulu Barack Obama tersebut melakukan konferensi pers di istana perdana menteri Irak di Baghdad.

Di tengah-tengah pidatonya. salah seorang wartawan melemparinya dengan sepatu. Bush pun berhasil menghindari dua kali lemparan berturut-turut. Terdengar ucapan wartawan tersebut saat melempar sepatu pertama: "Ini ciuman perpisahan dari rakyat Irak." Lalu lemparan kedua itu dia beri ucapan: "Ini untuk para janda dan anak yatim dan semua orang yang tewas di Irak."

Hal tersebut tidak disangka-sangka oleh para pengawal presiden. Pasalnya, undangan memang semua adalah para wartawan.

Ucapan Bush itu dianggap bodoh dengan mengatakan bahwa Irak menyambut atau menerimanya dengan mawar. Padahal telah banyak pembunuhan terhadap satu setengah juta warga Irak serta banyaknya kehancuran dan pencurian sumber daya nasional. Wartawan ini pun geram terhadap Amerika yang tidak pernah berhenti memerangi. 

Kegagalan penjagaan pengawal presiden ini dianggap paling fatal. Sedangkan nasib wartawan tersebut, yakni Muntadhar Al Zaidi, sangat tragis. Ia ditangkap dan disiksa kemudian dianiaya. Dia juga ditahan selama setahun, pengurangan dari masa tahanan 3 tahun.

2. Donald Trump


The Secret Service  (SS) yang gahar telah menunjukkan beberapa kegagalannya. Saat Donald Trump menggelar pidato terbuka di depan pendukungnya, tak disangka tiba-tiba ada seorang di antara kerumuman akan menyerangnya. 

Pria tersebut berlari dari arah panggung dan hampir berhasil karena ia lolos dari tangkapan SS. Namun karena pengawalnya banyak, pria tersebut pun bisa juga dilumpuhkan. Ia pun segera diamankan. Setelah kejadian itu, penjagaan semakin ketat.

3. François Hollande 


François Hollande, presiden Prancis di masa jabatan 2012 hingga 2017, pernah diserang oleh seseorang dan pengawalnya gagal menjaganya. Saat itu ia masih menjadi kandidat presiden. 

Saat sedang melakukan kampanye di La Porte de Versailles Paris, di tengah-tengah pidatonya, seorang wanita naik ke atas mimbar mencoba mendekati Hollande  ini. Ibu-ibu yang diketahui bernama Seguin ini melemparinya dengan tepung.

Pengawal pun tidak bisa mengantisipasinya dan gagal mengamankan calon presiden yang akan terpilih nantinya. Segera setelah tepung memenuhi wajahnya, wanita ini pun disergap oleh para bodyguard dan digelandang ke sebuah ruangan untuk diinterogasi.

Wanita tersebut mengaku adalah seorang korban dari partai sosialis dan korban dari masalah hunian di Prancis. Ia mengaku kesal kepada calon presiden tersebut yang merupakan dari partai sosialis yang berbicara mengenai perumahan yang ada di Prancis.

4. John Prescott


Politikus dan mantan wakil perdana menteri Inggris John Prescott juga pernah mengalami kejadian yang sama. Saat sedang berjalan kaki menuju Little Theatre di sepanjang Jalan Rhyl, ia dilempari telur. Dengan spontan ia membalas lemparan tersebut dengan pukulan. Pria yang melemparinya pun tidak menyangka akan dibalas seperti itu.

Waktu itu sepertinya para pengawal kurang memperhatikan sampai-sampai banyak yang melindungi diri sendiri. Setelah membalas, barulah polisi dan beberapa bodyguard datang melerai. Tidak berhenti sampai di situ, Prescott masih saja diprovokasi oleh massa hingga saat ia akan masuk ke dalam teater pun. Sebenarnya kejadian ini berlangsung ketika  Prescott memutuskan untuk berjalan di tengah kerumunan dan berpisah dari pengawalnya.

5. Vitaly Zhuravsky


Politisi asal Ukraina bernama Vitaly Zhuravsky juga mengalami hal yang sangat memalukan dan para penjaga atau pengawal pejabat gagal dalam pengamanan ini. Kejadian  itu berlangsung saat Vitaly keluar dari gedung perwakilan rakyat. Ia keluar tanpa menyangka telah banyak massa yang menunggu di luar gedung. Ia pun berjalan di antara sorak-sorakan massa yang berkumpul. Teriakan hinaan tersebut tidak seberapa karena sebagian massa ini menggiring dan melemparinya ke dalam tempat sampah.

Ia dibuang ke dalam tempat sampah dan ditahan di sana. Sebagian massa pun memeganginya agar tidak keluar dari tempat sampah. Bahkan ada yang melemparinya dengan ban bekas dan air minum.
Hal ini dipicu atas keputusan yang diambil Vitaly terkait kebebasan bersuara dan konflik bersenjata yang masih terjadi di Ukraina bagian timur.

6. Ahmed Dogen


Politisi asal Bulgaria Ahmed Dogen mengalami hal yang jauh lebih mengerikan. Saat sedang melakukan pidato, ia tidak menyangka akan diserang oleh seorang pria. Pria bertubuh tegap mendatanginya dengan santai lalu menodongkan pistol di kepala Dogen. Sepertinya akan ditembakkan tapi gagal. Ia menodongkan kedua kalinya di bagian perut tapi gagal lagi.

Pengawal dan pihak pengamanan tidak langsung mengambil tindakan hingga aksi ini menjadi tontonan yang seru. Bahkan orang-orang yang hadir di situ juga terlihat santai saja awalnya. Namun sebagian tamu yang ada di bagian depan berlari melindungi. Pengawal juga ikut menyelamatkan. Pria ini pun dijatuhkan ke lantai dan digebukin oleh orang-orang yang ada di situ.

7. Pengawal Keamanan Putin


Pengawal keamanan atau yang bertugas untuk mengamankan presiden tentu harus ada terus di samping presiden ke mana pun. Maka dari itu presiden tidak pernah terlihat berjalan sendiri. Pasti selalu saja ada pria berpakaian rapi atau pria dengan perangkat keamanan di tangannya. Presiden harus diawasi tiap detik apalagi jika di luar ruangan. Jika presiden sudah lepas dari pandangan sang pengawal, maka pengawal saat itu juga telah dikatakan gagal.

Pernah kejadian juga saat pertemuan puncak BRICS di Afrika Selatan, pengawal Presiden Rusia Putin harus terlepas dari kepala negaranya. Pasalnya, ia tidak dibiarkan masuk ke dalam gedung. Mereka pun harus beradu argumen dengan petugas keamanan setempat.

8. Putin


Putin pernah diprotes oleh dua wanita tak berbusana. Kejadian ini terjadi saat Putin sedang melakukan kunjungan ke Kota Hannover, Jerman. Ia lalu disambut oleh dua orang wanita tak berbusana dengan meneriakan protes. Kejadian itu berlangsung di pameran industri perdagangan. Dua wanita ini meneriakan kalimat yang berarti: "Kamu adalah seorang diktator!"

Kedua wanita ini memprotes tindakan Putin yang memenjarakan salah satu anggota band  Pussy Riot yang mengkritisinya dengan tajam. Tindakan Putin tersebut dianggap sebagai tindakan nondemokratis, mengekang hak bersuara warganya sendiri. Pengawal Putin pun gagap menghalau dua. wanita tadi hingga berhasil masuk ke dalam lingkaran pejabat negara.

9. Mario Draghi


Bukan hanya pejabat negara. Mario Draghi sebagai presiden Bank Sentral Eropa pernah juga gagal dijaga dalam sebuah acara konferensi pers. Hal ini terjadi tanpa terduga. Pihak pengaman merasa kecolongan karena wanita yang menyerang tersebut bisa masuk ke dalam ruangan konferensi.

Wanita bernama Josephine Witt ini terlihat melompat ke atas meja dan membuka sweaternya kemudian menunjukkan kaus bertuliskan, "Akhiri kediktatoran ECB ini." Wanita tersebut juga meneriakkan kalimat yang sama. Karena kegiatan gagal diamankan, pihak ECB pun meminta waktu konferensi pers ditambahkan selama 1 jam lewat.

10. John F. Kennedy


Ini dia kegagalan pengawal presiden dalam mengamankan kepala negara paling terkenal. John F. Kennedy Presiden Amerika ke-35 ditembak pada Jumat tanggal 22 November 1963 di Texas. Ia ditembak saat berada di dalam mobil saat bersama istrinya, Jacqueline Bouvier Kennedy. 

Investigasi 10 bulan oleh Komisi Warren tahun 1963–1964, Amerika Serikat DPR Pilih Komite Pembunuhan (HSCA) tahun 1976–1979, dan investigasi pemerintahan lainnya menyimpulkan bahwa Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey Oswald. Kesimpulan ini didukung oleh publik tahun 1964–66. Namun pemilihan diadakan setelah 1966 dan menunjukan 80 persen warga Amerika tidak mempercayainya. Pembunuhan ini masih diperdebatkan dan menimbulkan beberapa teori konspirasi. (*)