Anggota DPRD Ini Berdayakan Masyarakat dengan Potensinya

Editor

Redaksi

02 - May - 2016, 02:38

Anggota Komisi D DPRD Jombang Dora Maharani. (Foto: Syamsul Arifin/ Jombangtimes)

Menjadi anggota legislatif menurut Dora Maharani harus bisa mendengarkan keluhan, melihat problem masyarakat secara umum, kemudian meresponnya dengan berbagai cara. Menurut wanita kelahiran Jombang, 25 November 1975, di Kabupaten Jombang masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan. Misalnya, angka penggunaan narkoba di kota santri ini semakin hari semakin meningkat.

Pada tahun 2014 lalu, Jombang ditetapkan darurat narkoba nomor 10 di Jawa Timur, sementara pada tahun 2015 hingga sekarang berada di nomor lima. Kondisi demikian bagi Dora, sapaan akrabnya, sangat memprihatinkan. Oleh karenanya harus direspon dengan serius secara bersama-sama, khususnya sejumlah pihak yang berperan untuk menanggulangi permasalahan tersebut.

Menurutnya, salah satu cara efektif untuk menekan angka penggunaan narkoba adalah mengadakan sosialisasi bahaya narkoba kemudian memberikan wadah pekerjaan yang layak untuk mereka. Begitu juga dengan persoalan penderita HIV/AIDS yang terus bertambah, hingga Jombang ditetapkan nomor dua tingkat Jawa Timur setelah Surabaya pada tahun 2015 lalu.

“Saya berharap pihak yang berwajib memberikan bimbingan dan lapangan pekerjaan untuk mereka, sehingga akan mengurangi angka penderita HIV/AIDS,” katanya kepada wartawan JombangTIMES, Kamis (28/4/2016) lalu.

Wakil Ketua Departemen Perempuan, Anak dan Kesehatan di Komisi D Fraksi PDI itu mengungkapkan, dirinya berkomitmen akan terus melihat ketimpangan masyarakat, khususnya yang menimpa kaum hawa. “Saya terjun di dunia politik untuk mendengarkan keluhan masyarakat,” ujarnya.

Saat ini, Dora menggagas wadah rias untuk masyarakat Jombang yang belum mendapatkan pekerjaan. Hal ini merupakan bentuk memberdayakan masyarakat kecil dari sisi kesediaan lapangan kerja.

“Saat ini yang saya canangkan adalah membuat suatu kelompok atau wadah rias untuk bikin kebaya pengantin sampai jadi. Dan akan saya kembangkan khususnya orang yang belum mendapat pekerjaan,” tuturnya.

Dora mengatakan, pengalaman di dunia rias yang dimilikinya dinilai sebagai pengetahuan yang harus disalurkan kepada masyarakat. Pengalaman tersebut pada akhirnya dapat digunakan membentuk wadah untuk mengembangkan potensi-potensi masyarakat.

“Kita jangan berpikir ini ada untungnya, tapi bagaimana bisa memberdayakan masyarakat. Kalau di Islam itu kita beramal jariyah,” ungkapnya.

Ia mengaku, dirinya sudah berkoordinasi dengan perias-perias yang dianggap mumpuni untuk mengembangkan kelompok rias yang dibentuknya. “Saya sudah menghubungi tokoh perias yang paling mumpuni dan juga penjahit,” ungkap dia. (d)