MALANGTIMES - Menteri Ekonomi, Bambang Brodjonegoro mengatakan pertumbuhan ekonomi indonesia mengalami perlambatan akibat lemahnya ekonomi global.
Ia menjelaskan perekonomina global mengalami keterlambatan sebesar 3,1 persen di tahun ini, karena di tahun sebelumnya 3.4 persen. Hal ini berdampak pada Indonesia. " Dampak penurunan ini cukup signifikan bagi setiap negara dan kita pun mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat itu," ujarnya saat menjadi keynote speaker Seminar Ekonomi IAEI Forum Riset dan Keuangan Syariah IV di gedung Wisyaloka Univesitas Brawijaya, Selasa (3/11/2015).
Baca Juga : Pertama Kalinya di Malang Ada Studio Apartemen Luas Harga Termurah Hanya di Kalindra
Ia juga menambahkan kondisi ini tidak separah dengan peritiwa di 98 dimana Indonesia mengalami kontraksi ekonomi minus 40 persen. Dan kondisi ekonomi baru bangkit dan mulai membaik pada 2004.
Belajar dari peristiwa 98, Menteri Keuangan mengingatkan kepada masyarakat untuk menjaga kondisi ekonomi agar pertumbuhan ekonomi dapat terus tumbuh.
Bambang menambahkan, Indonesia harus merubah pola ekonomi guna meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Ia mencontohkan perdagangan Tiongkok telah merubah ekspor manufakturnya bukan lagi barang mentah melainkan barang jadi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Negara maju sudah tidak lagi mengekspor barang mentah melainkan barang jadi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya, kita pun harus merubah pola ekonomi," ujarnya.
Baca Juga : Tips Aman Ambil Uang di Mesin ATM Saat Pandemi Covid-19
Bambang menambahkan rebalancing ekonomi dimana pola konsumsi beralih ke investasi pada menjadi solusi terbaik. Indonesia sudah pernah melakukan investasi sebelum peritiwa 98, yakni di tahun 1990 hingga 1997. Ketika itu Indonesia mampu berinvestasi diproduk manufaktur sehingga pertumbuhan ekonomi saat itu tinggi. (*)