MALANGTIMES - Masalah kompetensi sumber daya manusia (SDM) menjadi perhatian utama Plt Direktur Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Kota Malang Ade Herawanto. Pasalnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang memberikan pekerjaan rumah yang tak mudah untuk mengubah badan usaha milik daerah (BUMD) itu menjadi Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) sebagai penghasil pendapatan asli daerah (PAD).
Ade mengaku, di satu sisi pihaknya punya beban moril untuk lebih dulu membenahi perusahaan tersebut. Mulai dari penataan standard operational procedure (SOP) terkait kinerja, struktur organisasi, SDM kepegawaian, hingga business plan.
Baca Juga : Hari Ini, Pemkot Malang Luncurkan Bansos Tahap Awal bagi Warga Terdampak Covid-19
Harapannya, perusahaan yang berkantor di kawasan Gadang itu bakal kukuh fondasinya sebelum memiliki lebih banyak cabang usaha di bawah bendera Perumda Tunas nantinya.
"Namun di sisi lain, saya juga punya tanggung jawab yang tak kalah besar sebagai kepala Badan Pelayanan Pajak Daerah. Semuanya butuh konsentrasi ekstra. Kalau ditinggal salah satu, juga bisa semrawut," tutur Sam Ade d'Kross, sapaan akrabnya.
Penjelasan Ade bukan tanpa dasar. Target BP2D Kota Malang terindikasi jeblok di triwulan II tahun 2019. Memasuki bulan Juni, perolehan pajak daerah belum mencapai 50 persen dari target Rp 501 miliar yang dipatok.
Karena itulah, atas instruksi Wali Kota Malang Sutiaji, Ade langsung membentuk panitia khusus (pansus) dan panitia seleksi (pansel) untuk menggelar uji kompetensi bagi karyawan lama maupun calon pegawai baru yang akan direkrut.
Setelah melalui serangkaian tahapan awal, hari ini (20/6/2019) pansel RPH lantas menggelar uji kompetensi lanjutan atau tahap II. Selain posisi manajer, pelamar posisi staf IT, digital marketing dan sekuriti juga mengikuti tes.
"Tentu saja, melalui serangkaian tes ini kami mencari sosok profesional untuk mengisi jabatan yang kosong. Sesuai visi dan misi Bapak Wali Kota, untuk menjadikan PD RPH lebih maju dan profitable, maka kami mencari orang yang bukan hanya berpengalaman, tapi juga memiliki kompetensi untuk membawa RPH ke arah yang lebih baik seiring rencana perubahan menjadi Perumda Tunas," papar Dewan Pengawas PD RPH Kota Malang Elfiatur Roikhah yang juga anggota pansel.
Baca Juga : Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Batu Sudah Cair, Berikut Jadwal dan Lokasi Tokonya
Hal senada juga diungkapkan tim pansel Rinawati MM. Pihaknya berharap bisa menjaring yang terbaik dari yang baik untuk membenahi PD RPH ke arah revolusioner. "Juga kami lihat bagaimana motivasi mereka untuk bergabung dengan RPH. Ini penting untuk menuju perubahan yang positif dan pastinya lebih baik," sambung wanita yang saat ini menjabat kabag perekonomian Setda Kota Malang tersebut.
Anggota pansel lainnya, Yusita Pusparini, menyebut faktor pengalaman tak kalah pentingnya menjadi dasar pertimbangan. "Dalam sesi wawancara, kami juga tanyakan pengalaman yang relevan dengan posisi yang dituju para pelamar. Itu juga tak kalah penting dari kompetensi personal karena terkait bagaimana mereka memahami alur kerja dan muara produktivitas pada posisi mereka nantinya," tandasnya.