MALANGTIMES - Rencana Kerja (Renja) 2020 yang digelar Dinas Sosial (Dinsos) Kota Malang banyak mendapat masukan dari peserta dari berbagai stakeholder dan masyarakat.
Sebagai dinas yang mempunyai tugas menangani masalah-masalah sosial, Dinsos Kota Malang melakukan acara Renja 2020 agar memiliki program yang lebih baik tahun depan.
Baca Juga : Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Batu Sudah Cair, Berikut Jadwal dan Lokasi Tokonya
Dalam acara renja yang dilakukan di Aula Dinsos Kota Malang, Plt Kadinsos Kota Malang Penny Indriyani mendapat banyak masukan dari para peserta, beberapa di antaranya adalah adanya Panti Jompo.
Akan tetapi, Penny Indriyani mengatakan bahwa saat ini di Kota Malang sudah ada panti jompo yang dikelola pihak swasta yakni di Yayasan Bhakti Luhur Jalan Dieng No. 40, Pisang Candi, Sukun dan Dinsos memfasilitasi dengan Pondok Lansia di dalamnya.
"Sudah ada satu sebenarnya, cuma milik swasta. Tapi kami memfasilitasi itu. Cuma kapasitasnya terbatas, hanya 50," ujar Penny kepada MalangTIMES, Rabu (27/2/2019).
Dengan adanya beberapa masukan tersebut, ke depan Dinsos akan memaparkan kepada DPRD Kota Malang sebagai wakil rakyat yang menganggarkan dana untuk dinas.
"Semua masukan kami terima, itu juga sangat bagus bagi Kota Malang. Nanti kami tetap akan bicara dulu dengan DPRD," ungkapnya.
Lebih lanjut, Penny mengungkapkan bahwa Dinsos menangani banyak bidang, seperti pengentasan gepeng, anak jalanan dan sejenisnya.
Baca Juga : Tangkal Covid, Pemkab Malang Sediakan Safe House di Seluruh Desa
"Mungkin sementara kalau pondok lansia seperti itu dulu, karena yang kami tangani bukan hanya itu saja. Tapi dengan adanya banyak masukan itu sangat bagus untuk kami," pungkasnya.
Seperti diketahui, di Rancangan Renja tahun 2019 Dinsos Kota Malang sukses dengan Desaku Menanti di Dusun Baran, Kelurahan Tlogowaru dimana ada 35 KK yang terdiri dari mantan gepeng (gelandang, pemulung, pengemis).
Ke depan, Dinsos akan mencoba mewujudkan kota yang rukun dan toleran akan keberagaman dan keberpihakan terhadap masyarakat rentan.