MALANGTIMES - Tahun 2018 ini, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Perdagangan (Disdag) sebagai leading sector melakukan revitaslisasi tiga pasar. Yakni Pasar Bunul, Pasar Klojen, dan Pasar Gadang Lama.
Revitalisasi pasar yang sudah dimulai beberapa waktu lalu. Dengan diawali relokasi, sudah mulai pembangunannya. Saat ini progres pengerjaan Pasar Klojen dan Pasar Bunul sudah mencapai 20 persen. Sementara untuk Pasar Gadang Lama, progresnya sudah mencapai sekitar 60 persen.
Baca Juga : Hari Ini, Pemkot Malang Luncurkan Bansos Tahap Awal bagi Warga Terdampak Covid-19
Kabid Pasar Rakyat Disdag Kota Malang Eko Sya mengatakan, saat ini seiring berjalannya waktu, progres revitalisasi pasar yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu terus meningkat.
"Untuk Pasar Bunul Rp 6 miliar, Pasar Klojen Rp 2 miliar. Dia pasar tersebut menggunakan dana APBD. Dan untuk Pasar Gadang Lama Rp 2,2 miliar, menggunakan dana APBN," ungkapnya (17/7/2018).
Lanjut Eko Sya, tentunya relokasi bertujuan untuk mengubah image tentang pasar rakyat yang identik kumuh dan kotor. Makanya pasar menjadi lebih moderen, bersih, tidak kumuh serta dengan perubahan pelayanan yang lebih baik.
Penambahan fasilitas-fasilitas seperti toko modern tentunya juga diharapkan bisa meningkatkan daya saing pasar rakyat dengan toko modern.
Baca Juga : Bantuan Pangan Non Tunai di Kota Batu Sudah Cair, Berikut Jadwal dan Lokasi Tokonya
"Pasar rakyat kan mempunyai ciri khas tersendir. Bisa tawar-menawar harga. Yang tidak bisa dilakukan di toko modern. Pembeli merasa nyaman berbelanja di pasar yang kondisinya bersih. Maka dampaknya peningkatan ekonomi," beber Eko.
Sementara itu, selain tiga pasar tersebut yang saat ini direvitalisasi, Disdag Kota Malang juga sudah melakukan revitalisasi terhadap enam pasar di Kota Malang lainnya. Dan terbukti, setelah revitalisasi, seperti halnya di Pasar Oro-Oro Dowo, pasar tersebut memamg banyak dipadati pembeli. (*)