MALANGTIMES - Satu minggu lagi, pendaftaran bagi calon legislatif akan ditutup. Namun sampai sekarang, belum ada satu pun partai politik yang mendaftarkan kadernya untuk turut dalam Pileg 2019.
Rata-rata, alasan partai politik belum mendaftarkan diri lantaran masih susahnya memenuhi kuota perempuan. Karena berdasarkan perarutan yang ada, keterwakilan perempuan harus mencapai 30 persen dari total kursi atau pendaftaran bagi setiap parpol. Jika tidak, maka pendaftaran parpol akan ditolak.
"Mencari kader perempuan untuk terjun ke dunia politik memang sedikit susah ya," kata Ketua DPD Perindo Kota Malang, Laily Fitria Liza Min Nelly pada MalangTIMES, Senin (9/7/2018).
Sempat merasa kesulitan, menurutnya saat ini Perindo sudah berhasil memenuhi 30 persen kuota dari total 45 kader yang akan didaftarkan. Sejak Senin (9/7/2018), pendaftaran sudah dilakukan secara bertahap dan ditarget rampung pada Rabu (11/7/2018) mendatang.
"Sekarang sudah diinput secara bertahan, lusa kami targetkan sudah rampung," tambah Nelly.
Senada, Ketua LPP PKB Kota Malang Arief Wahyudi menyampaikan jika pihaknya juga masih kesusahan mendapatkan kader perempuan. Rata-rata kader yang dimiliki enggan maju sebagai calon legislator lantaran trauma dengan kondisi di DPRD Kota Malang saat ini.
"Banyak yang merasa trauma dengan anggota dewan yang ditangkap KPK, jadi mereka enggan mendaftar," papar Arief.
Menurutnya, PKB sendiri saat ini tengah membuka peluang bagi masyarakat yang ingin mencalonkan diri sebagai calon legislator. Selain kader, para profesional dan masyarakat juga telah mendaftarkan diri ke partai yang kental dengan warna hijau itu.
"Sampai sekarang ada 49 nama yang mendafatar, selain kader juga para profesional. Tapi untuk kuota perempuan kurang dua kursi lagi," tambahnya.
Lebih jauh dia menyampaikan jika PKB memiliki tim seleksi khusus untuk memilih kader yang akan maju dalam Pileg 2019. Paling lambat, PKB akan mendaftar pada 16 Juli mendatang.
"Paling lambat tanggal 16 Juli kita daftar," pungkasnya.