MALANGTIMES - Pasca aksi-teror bom di Surabaya dan sejumlah tempat serta penangkapan terduga pelaku teror di Malang, Polres Malang Kota terus siaga. Hal tersebut ditunjukkan dengan terus melakukan penyisiran tempat-tampat atau pusat keramaian seperti mal maupun tempat ibadah.
Selain melakukan penyisiran, untuk menciptakan suasana konduisif, polisi juga turut menertibkan pelanggar lalu lintas. Bahkan tindakan tegas juga akan dilakukan terhadap para pengendara yang memang membuat kegaduhan dalam berkendara, seperti trek-trekan atau konvoi yang mengganggu di kawasan kota.
"Kalau ada trek-trekan, ya langsung saja kami tertibkan sesuai instruksi dari kapolres. Bahkan kendaraannya akan kami tahan selama tiga bulan," tandas Kanit Turjawali Satlantas Polres Malang Kota Ipda Luhur Santoso (20/5/2018).
Tindakan tegas tersebut tentunya diharapkan bisa memberikan efek jera kepada para pengendara yang memang sering melakukan trek-trekan atau konvoi yang mengganggu. "Area-area trek-trekan seperti kawasan Jalan Ijen dan Suhat memang jadi perhatian khusus untuk dilakukan razia," ujarnya.
Kendati demikian, pusat keramaian lain seperti mal dan tempat peribadatan tetap mendapatkan perhatian khusus demi terciptanya situasi aman dan kondusif. Untuk itu, seperti dalam kegiatan kemarin malam (19/5/2018), Polres Malang Kota melakukan penyisiran dibantu dengan jajaran samping seperti anggota TNI dari kodim, yonkav, koramil.
Penyisiran melibatkan 35 personel. Mereka menyisir sejumlah gereja, mulai dari Blimbing, Suhat lalu ke Matos hingga Gereja Katedral. Setelah itu, aparat keamanan menuju Gereja Immanuel di Alun-Alun Kota Malang dan Gereja Hati Kudus Yesus Kayutangan. "Tentunya kami berharap situasi terus kondusif dan tidak ditemukan hal -hal yang mencurigakan," pungkasnya. (*)