MALANGTIMES - Hari pertama puasa Ramadhan 1439 H bertepatan dengan peringatan Hari Buku Nasional yang dirayakan setiap 17 Mei.
Baca Juga : Draft Sudah Final, Besok Pemkot Malang Ajukan PSBB
Meski tidak ada peringatan khusus, masyarakat tampak memadati area perpustakaan keliling di Alun-Alun Merdeka Kota Malang.
Misalnya Indriati, perempuan 59 tahun itu tampak mengajak cucunya Khaila Almira yang berusia 3 tahun untuk menyimak buku-buku dongeng dan cerita anak.
Menurut Indriati, penyediaan perpustakaan keliling tersebut cukup memfasilitasi masyarakat.
"Sangat bagus ya perpustakaan keliling untuk menumbuhkan minat baca anak," ujarnya.
Meski demikian, dia mengaku tidak begitu sering mengakses sarana membaca di taman itu.
"Enggak setiap hari tapi sekalian meluangkan waktu di saat puasa," terang perempuan yang tinggal di Perumahan Srikandi, Bunulrejo itu.
Di Hari Buku Nasional, perempuan yang juga pensiunan pustakawan Universitas Gajayana Malang itu mengaku berharap pemerintah lebih banyak menyelenggarakan even menarik.
Sehingga, bisa merangsang ketertarikan dan kesadaran warga untuk mengenal buku.
"Kalau bisa semakin diperbanyak yaa fasilitasnya, evennya juga. Yang penting itu sebenarnya kesadaran, karena masih banyak masyarakat yang enggak peduli. Kan masih banyak orang tua yang nyuruh anaknya baca tapi malah ibunya pegang gadget atau nonton tv," tuturnya.
Baca Juga : Hari ke 2 Proses Pencarian Pendaki Hilang karena Kesurupan, Puluhan Personel Dikerahkan
Sementara itu, staf Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah Kota Malang, Fadil mengaku sepanjang Ramadan ini pelayanan perpustakaan keliling masih seperti hari biasa.
"Memang setiap hari, kecuali Jumat, ada pelayanan di tempat wisata. Rata-rata membawa 1.500 buku di setiap titik," ujarnya.
Selain di Alun-Alun Merdeka Kota Malang, Taman Trunojoyo dan Taman Singha Merjosaru juga jadi jujukan perpustakaan keliling.
Pelayanan diberikan mulai pukul 08.30 hingga 14.00 di hari Senin sampai Kamis, juga Sabtu dan Minggu.
Beragam buku bisa dibaca oleh masyarakat secara gratis. Mulai dari buku-buku umum, anak-anak, novel dan lain-lain.
"Saya lihat pengunjungnya sehari-hari lebih banyak anak-anak. Kegiatan seperti ini salah satu bentuk upaya meningkatkan minat baca," urainya.
Fadli sendiri menyebut bahwa minat baca masyarakat masih belum bagus. Sebab pengunjung perpustakaan keliling tergolong sedikit, yakni sekitar 40 orang saja per hari.