MALANGTIMES - Aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya pagi ini (13/5/2018), membuat seluruh wilayah di Jatim waspada. Polres Malang Kota langsung menerjunkan sebanyak 240 personel gabungan untuk mengamankan ibadah jemaah Katolik dan Kristen mulai pagi tadi.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri SIK, SH, MH mengungkapkan pihaknya membagi para personel ke titik-titik gereja tempat berlangsungnya ibadah. Sebab ada beberapa gereja yang menggelar peribadatan pada sore dan malam hari.
"Personel tersebut gabungan dari beberapa unsur, dibantu dari TNI, Satpol PP, maupun ormas-ormas agama. Mereka akan menjaga beberapa gereja yang menggelar aktivitas ibadah," jelasnya di depan Gereja Katedral sore ini (13/5/2018).
Teknisnya, akan dilakukan pemeriksaan satu persatu jamaah gereja yang datang khususnya terhadap barang bawaan mereka. Petugas juga akan melibatkan pengurus gereja yang hafal terhadap para jamaah yang biasanya datang beribadah di gereja tersebut.
Sementara itu Dandim 0833, Letkol Inf Nurul Yakin mengungkapkan pengamanan gereja akan dilakukan sampai suasana atau situasi benar-benar kondusif sehingga masing-masing umat beragama bisa beribadah dengan tenang.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
"Pihak TNI akan membackup rekan-rekan kepolisian bersama Pemkot untuk lebih memaksimalkan keamanan. Namun kami berharap agar suasana segera berangsur kondusif," jelasnya.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang Wasto menjelaskan peristiwa ini memengaruhi kondusifitas di berbagai wilayah. Meskipun begitu, Forum Pimpinan Daerah (Fropimda) Kota Malang terus menjalin komunikasi dengan berbagai pihak demi keamanan dan ketertiban di Kota Malang.
"Kami akan turut membantu pihak keamanan dengan mengerahkan teman-teman Satpol PP untuk ikut menjaga situasi tempat ibadah dan tempat keramaian lain agar suasana kondusif," pungkasnya.