MALANGTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) memberikan apresiasi terhadap program Sekolah Pemuda Desa (SPD) yang diinisiasi oleh Ansor Institute dan di-launching Sabtu (14/04) lalu.
Baca Juga : Warga Terdampak Covid-19 di Kabupaten Malang, Bakal Dapat Pasokan Makanan Dapur Keliling
Apresiasi tersebut secara langsung disampaikan oleh Suwadji, kepala Dinas PMD Kabupaten Malang. Dia menyatakan Pemkab Malang berterima kasih atas adanya program SPD. "Kami sangat mengapresiasinya. Adanya SPD secara langsung ikut membantu pendampingan desa dalam tata kelola dan pembangunannya, " kata mantan kabag humas Pemkab Malang ini, Senin (16/04) kepada MalangTIMES.
Apresiasi tinggi yang disematkan DPMD Kabupaten Malang ini juga berkaitan dengan pola pemberdayaan oleh Ansor Institute yang menyasar para pemuda desa dalam menggerakkan kesadaran berdesa. Generasi muda yang nanti jadi subjek SPD akan semakin menguatkan seluruh proses yang diamanahkan kepada pemerintah desa sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa serta regulasi turunannya.
"Saat para pemuda telah memiliki pengetahuan tersebut, maka kepedulian terhadap desa akan tumbuh. Ini tentunya akan menjadi aset besar bagi desa maupun Pemkab Malang, " ujar Suwadji. Dia menegaskan, indikator keberhasilan SPD nantinya bisa dilihat dari peran serta pemuda dalam tahap perencanaan, pengawalan pelaksanaan pembangunan sampai pada sisi teknis lainnya yang diamanahkan regulasi.
Desa Jenggolo, Kecamatan Kepanjen, dipilihlah menjadi laboratorium bagi para pemuda desa setelah Ansor Institute melakukan identifikasi dan pertimbangan-pertimbangan khusus lainnya. Pemilihan Jenggolo sebagai laboratorium para pemuda desa, menurut Ketua GP Ansor Kabupaten Malang Husnul Hakim, selain merupakan hasil identifikasi potensi dan masalah yang ada di desa dan sambutan terbuka kepala desa (kades) atas program SPD, juga dikarenakan Jenggolo adalah salah satu desa yang secara letak geografisnya berada di ibu kota Kabupaten Malang, yaitu Kepanjen.
"Pemilihan lokasi desa sebagai pilot project tentunya sangat penting. Apalagi program SPD ini direncanakan berkesinambungan nantinya," ujar Husnul.
Baca Juga : Dinsos-P3AP2KB Salurkan Bantuan bagi 1.666 Warga Miskin
SPD yang merupakan salah satu program prioritas Ansor dalam membantu proses tata kelola dan menumbuhkan kesadaran yang berpengetahuan pada pemuda desa, akan diujicobakan dalam rentang waktu enam bulan ke depan.
Selama enam bulan inilah, nantinya Jenggolo menjadi laboratorium bagi para pemudanya. "Ada evaluasi tentunya yang kami lakukan dalam rentang waktu itu. Apabila sesuai ekspektasi, SPD ini bisa diperluas ke desa lainnya, " ujar Husnul.
Dia mengatakan, keberadaan Ansor melalui SPD sebagai bentuk kepedulian untuk ikut serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Kabupaten Malang, khususnya kepada pemerintah desa dalam mengelola dana desa yang kerap tersandung persoalan dikarenakan belum tersentuh secara maksimal proses keterlibatan masyarakatnya.
"Lewat SPD, harapan kami dan Pemkab Malang adalah terciptanya sumber daya manusia generasi muda yang faham dan peduli atas kondisi desanya. Sehingga pembangunan dapat dinikmati manfaatnya oleh masyarakat, " pungkas Husnul. (*)