Budaya Kematian: dari Potong Jari, Selfie, sampai Persembahkan Budak Seks dan Pembakaran Orang Masih Hidup

MALANGTIMES - Khazanah tradisi dan budaya yang sampai saat ini terus dijaga di berbagai wilayah dan suku terkadang membuat kita terperangah. Misalnya, budaya kematian yang terbilang ekstrem di berbagai negara. Tak terkecuali di Indonesia.
Kematian bagi berbagai suku menjadi suatu misteri yang kerap melahirkan ekspresi. Berbagai ekspresi dalam menyambut kematian ini, bagi masyarakat modern mungkin terbilang ekstrem dan tidak pantas untuk terus dilestarikan. Misalnya memotong jari keluarga yang mati, mempersembahkan budak seks sebelum dibakar hidup-hidup, berselfi dengan mayat atau mendatangkan kembali roh ke dunia fana ini.
Seperti apa saja budaya menyambut kematian dari berbagai suku yang sampai saat ini masih terus dilaksanakan, seperti di masyarakat Tengger? MalangTIMES, media online berjejaring terbesar di Indonesia, menyajikannya untuk Anda.
1. Budaya Iki Palek atau Potong Jari
Iki palek atau potong jari yang dilakukan Suku Dani, Papua, adalah salah satu budaya turun-temurun saat salah satu keluarganya meninggal dunia. Setiap kali ada kematian tersebut, keluarga khususnya para ibu atau wanita tertua akan memotong jarinya dengan kampak, pisau atau digigit sendiri.
Potong jari bagi Suku Dani, walaupun kini telah mulai hilang budaya tersebut, sebagai wujud kehilangan dan wujud kesetiaan kepada anggota keluarga yang meninggal. Kecintaan mereka inilah yang diekspresikan dengan memotong jarinya. Bagi mereka, keluarga adalah segala-galanya dan pokok dari kehidupan.
2. Budaya Viking, Persembahkan Budak Seks sebelum Dibakar Hidup-Hidup
Budaya kematian, khususnya bagi pemimpin Suku Viking, terbilang ekstrem. Sebelum dilakukan kremasi jasad sang pemimpin, ada ritual persembahan budak perempuan selama 10 hari sebelum kuburan kembali digali.
Selama 10 hari inilah, budak yang dipersembahkan akan melayani seks warga suku tersebut sebagai bentuk kecintaan kepada pimpinannya yang mati. Setelah 10 hari dan jasad sang pemimpin digali dari kuburnya untuk dikremasi, budak yang dipersembahkan ini juga ikut dibakar dalam kondisi masih hidup.
3. Budaya Entas-Entas Suku Tengger
Budaya luhur entas-entas Suku Tengger dalam memuliakan roh leluhur masih terjaga sampai saat ini. Entas-entas yang diartikan sebagai gambaran meninggikan derajat leluhur yang telah meninggal bahkan diakui otentitas, keunikan serta nilai filosofisnya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai warisan budaya dunia tak benda.
Budaya suku Tengger dalam memuliakan roh leluhurnya (Ist)
Dalam entas-entas Tengger, terdapat lima urutan yang harus dilakukan. Yaitu ngresik, mepek, mbeduduk, lukatan dan bawahan. Roh yang meninggal didatangkan kembali dengan bentuk boneka bernama Petra yang dibuat dari dedaunan dan bunga yang telah disucikan.
Wadah bambu yang telah diisi beras dan kain putih panjang yang nantinya akan dikembangkan bagi keluarga yang berkumpul merupakan medium dalam entas-entas. Sebelum boneka Petra, medium roh leluhur didatangkan dibakar.
Nilai filosofis budaya entas-entas adalah mengembalikan unsur-unsur penyusun tubuh manusia yang terdiri dari tanah, kayu, air dan panas.
4. Budaya Membalik Tulang
Kuburan di bongkar setiap lima tahun sekali. Lantas diadakanlah pesta besar bersama jasad yang diangkat dari kuburnya tersebut. Budaya ini dikenal dengan Famadihana atau membalik tulang yang dilaksanakan di Madagaskar. Ritual ini akan terus dilakukan sampai jasad benar-benar luruh, yang dipercaya arwahnya telah pergi.
5. Menyapu Makam di Toraja
Budaya menyapu makam yang dilaksanakan di masyarakat Toraja bukan sekadar membersihkan makamnya saja. Tapi, jasad di dalamnya juga dibersihkan. Dari pakaian sampai rambut orang mati dibersihkan.
Setelah jasad dibersihkan dan diberi bunga serta hiasan, kerabat atau keluarga setelah melakukan pesta kecil kembali menguburnya kembali.
6. Selfie Bersama Jasad
Berfoto bersama anggota keluarga yang telah meninggal pernah menjadi budaya di era Victoria Inggris. Walaupun mungkin, tidak sebanyak sekarang ini. Selfie bersama jasad di era Victoria lebih didominasi anak-anak dan balita dikarenakan banyaknya kematian terhadap mereka saat itu.
7. Peti Mati Tergantung dan Basuh Tubuh dengan Air Peti Mati
Sebagian masyarakat China mempercayai bahwa keluarga yang telah meninggal dunia, apabila peti matinya digantung tinggi, akan mendekatkan yang meninggalkan dekat angkasa atau surga. Karena itu, budaya penggantungan peti mati kerap dilakukan dengan lokasi tebing-tebing gunung yang diberi pasak untuk pengaitnya.
Beberapa budaya lainnya yang tidak kalah unik adalah budaya mengumpulkan air yang berada di peti mati. Air yang terkumpul tersebut dipercaya, apabila dibasuhkan ke seluruh tubuh, akan lebih mendekatkan diri mereka dengan yang telah meninggal dunia. (*)
Sumber : Diolah dari berbagai sumber
-
Coba Gaya Foto OOTD Dengan Bantal
Tidak bisa dipungkiri, gaya foto di media sosial Instagram jadi bukti eksistensi diri. Banyak cara eksis di media sosial. Salah satunya adalah mengunggah foto OOTD (Outfit of the Day) yang menarik. Buat kamu kawula muda, pasti dong tidak ingin tampil itu-
-
KPU Batu Mudahkan Pemilih Disabilitas
Komisi Pemilihan Umum Kota Batu memberikan perhatian khusus kepada para disabilitas di Kota Batu untuk pelaksanaan coblosan Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018, pada Juni mendatang.
-
Pasangan Calon SAE Pilih Kampanye Senyap
Pengerahan massa dalam jumlah banyak tidak selalu dilakukan pasangan calon kepala daerah. Seperti halnya yang dilakukan pasangan Sutiaji-Sofyan Edi Jarwoko (SAE).
-
Video Maling Terciduk Mencuri TV Di Karaoke Malang Viral Di Medsos
Netizen digegerkan dengan video maling yang terciduk mencuri TV di tempat hiburan karaoke Goodang Cafe Jalan Trunojoyo, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Selasa (24/4/2028).
-
Punya Bakat Menyanyi? Ikuti Saja Audisi Panggung Gembira Di Museum Musik Dunia Jatim Park 3
Jago menyanyi? Ayo ikuti Panggung Gembira yang bakal digelar pada Kamis (26/4/2018) di Museum Musik Dunia Jatim Park 3. Bagi kalian yang memiliki bakat di bidang menyanyi atau memiliki BoyBand dan GirlBand jangan sampai ketinggalan mengikuti ajang ini.
-
Tutorial Hijab Instan, Pilih Warna Ini
Popularitas hijab instan di kalangan pencinta mode mulai bersinar. Banyak selebriti Instagram (selebgram) mengenakan style hijab instan. Bentuk hijab instan kini tampil lebih trendi.
-
Mau Beli Tanah Di Kota Malang, Warga Jayapura Malah Jadi Korban Penipuan
Berniat investasi dengan membeli tanah di Kota Malang, seorang warga asal Abepura, Jayapura bernama Agus P (47) malah bernasib apes. Pasalnya, uang Rp 60 juta yang ia bayarkan kepada pemilik tanah malah tidak jelas kemana jluntrungannya.
-
Jelang Ramadan, Harga Telur Dan Daging Ayam Di Kota Malang Naik 15 Persen
Tiga pekan jelang Ramadan 2018, sejumlah harga komoditas pangan mengalami kenaikan di Kota Malang. Misalnya harga telur, dan ayam ras yang makin mahal sejak dua pekan terakhir. Rata-rata kenaikan yang terjadi di kisaran 15 persen.
-
Masyarakat Kota Batu Mulai Manfaatkan Aplikasi Among Warga, Apa Saja Yang Sering Dikeluhkan?
Sejak aplikasi smart city yang diberi nama Batu Among Tani Technology (BATT) khususnya Among Warga dapat diunduh, rupanya mendapatkan banyak respon dari warga Kota Batu. Banyak dari mereka memanfaatkan aplikasi tersebut dengan mengadukan beberapa keluhan
-
Dikeluhkan Lagi, Soal Ujian Matematika SMP Ribet Seperti Judul Sinetron
Pelaksanaan hari kedua Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Malang tidak lagi mengalami keterlambatan. Namun, para siswa justru mengeluh karena soal-soal yang disajikan dinilai sulit dan rumit.
-
Tampil Beda Pakai Turban, Intip Gaya Fashionista Beken Ini
Ladies, istilah turban adalah penutup kepala. Kain ini kini masuk dalam fashion item populer di dunia fashion muslimah.
-
Ambil Ganja Pesanan di Kantor Pos, Kurir Asal Jalan Selorejo Terciduk
DY alias Dayat (26) warga Jalan Selorejo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang akhirnya harus berurusan dengan petugas Polres Malang Kota. Pasalnya ia kedapatan menjadi seorang kurir yang mengambil ganja pesanan seorang warga binaan di dalam Lembaga Pemasyara
Informasi pemasangan iklan
hubungi : info[at]malangtimes.com | marketing[at]malangtimes.com