Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Harga Bawang Merah Lokal Naik, Bawang Merah Impor Kurang Diminati

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : Heryanto

09 - Apr - 2018, 15:01

Pedagang bumbu dapur di Pasar Besar Malang menunjukkan bawang merah Probolinggo yang harganya naik selama sepekan terakhir. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)
Pedagang bumbu dapur di Pasar Besar Malang menunjukkan bawang merah Probolinggo yang harganya naik selama sepekan terakhir. (Foto: Nurlayla Ratri/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Sejumlah komoditas bumbu dapur mengalami kenaikan harga memasuki minggu kedua April di pasar-pasar tradisional Kota Malang. Di antaranya bawang merah yang saat ini mencapai harga tertinggi di triwulan pertama 2018 ini. 

Di Pasar Besar Malang misalnya, harga bawang merah kini menjadi Rp 38 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harga bawang merah stabil di angka Rp 28 ribu per kilogram.

Baca Juga : Pertama Kalinya di Malang Ada Studio Apartemen Luas Harga Termurah Hanya di Kalindra

"Kalau bawang putih harganya stabil Rp 28 ribu per kilogram," ujar Agus Salam, salah satu pedagang di Pasar Besar Malang, Senin (9/4/2018).

Kenaikan harga bawang merah tersebut dipicu stok dari petani yang mulai menipis. Pasalnya, para pedagang mayoritas mengambil bawang merah dari kawasan Probolinggo yang saat ini bukan masa panen. "Di Probolinggo sedang tidak panen bawang merah, stoknya menipis dan harganya mulai naik," tuturnya.

Mahalnya harga bawang merah asal Probolinggo membuat sejumlah pedagang beralih menjual bawang merah asal Nganjuk dan bawang merah impor asal Thailand. Namun Agus memilih tetap menjual bawang merah Probolinggo meski harganya mahal.

"Bawang merah Nganjuk dan impor Thailand kualitas jauh dibandingkan bawang dari Probolinggo. Selisih harganya lebih murah Rp 8 ribu per kilogram," ujarnya.

"Saya lebih suka jual bawang merah dari Probolinggo karena kualitasnya lebih bagus. Pembeli juga lebih banyak memilih ini meski harganya relatif lebih mahal," ungkap dia. Menurut Agus, cita rasa bawang merah lokal dari Probolinggo lebih kuat dibanding bawang impor.

Baca Juga : Tips Aman Ambil Uang di Mesin ATM Saat Pandemi Covid-19

Hal senada disampaikan Wiji, pedagang bumbu dapur di Pasar Besar Malang. "Kalau yang bawang merah Probolinggo agak mahal, jualnya Rp 40 ribu per kilogram. Kalau yang impor murah tapi sekarang nggak jual karena nggak laku," paparnya.

Menurut penuturan para pembeli, lanjut Wiji, bawang merah impor maupun dari Nganjuk relatif tidak tahan lama saat disimpan.

Menurut Wiji, musim pancaroba ditengarai juga menjadi pemicu kenaikan harga bawang merah.

"Kalau musim seperti ini memang cenderung naik harganya karena nggak musim panen. Dari Brebes juga banyak yang cari tapi stoknya kosong," pungkasnya.


Topik

Ekonomi berita-malang Harga-Bawang-Merah-Lokal-Naik Pasar-Besar-Malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

Heryanto