MALANGTIMES - Kampanye sesi kedua Calon Wakil Wali Kota Malang, Ahmad Wanedi di Pasar Kasin, Sabtu (17/2/2018) disambut antusias tinggi oleh para pedagang dan masyarakat.
Pasangan Ya'qud Ananda Gudban dalam pencalonan kepala daerah Kota Malang, Ahmad Wanedi mendapat keluhan dari para pedagang Pasar Kasin saat kunjungan kampanye.
Baca Juga : Pelanggaran Pemilu 2019 Capai 1.680 Berkas, Bawaslu: Kita Antisipasi Tak Terjadi di 2020
Keluhan dari para pedagang tak lain hanya berharap pemerintah memperdulikan rakyat kecil.
"Saya pesan pak, kalau menang ingat kami rakyat kecil. Jangan main usir saja pake SatPol PP. Kasihan kami pak," ujar salah satu pedagang.
Dari keluhan tersebut sontak membuat situasi para pedagang lainnya di wilayah Pasar Kasin mulai mencair.
Rupanya mereka sudah mengenal sosok Calon Wakil Wali Kota dari Ya'qud Ananda Gudban itu.
"Kami dukung nomor satu," kata pedagang lainnya menghangatkan suasana.
Di Pasar Kasin, Ahmad Wanedi juga menyempatkan menyapa pedagang buah. "Siapa yang mau makan rambutan?" tanya pria berpeci ini.
Dengan cekatan satu demi satu ranting rambutan diambilnya kemudian diberi pada penjualnya. "Lima kilo Bu, karena apa? Karena Pancasila," sambungnya.
Menanggapi keluhan pedagang akan hal itu, Wanedi mengatakan bahwa dirinya akan menata kembali tempat-tempat yang menjadi lahan mengais rejeki masyarakat kecil, pasar.
"Ini akan kita tata. Sesuai dengan visi kami Menawan. Noto Kota Malang" kata Wanedi.
"Akan ada lahan parkir yang lebih baik, kita usahakan dibuat lahan parkir dan menata mereka (pedagang) tanpa menggusur" tuturnya menambahkan.
Sementara itu, Ya'qud Ananda Gudban sendiri melakukan kampanye ditempat berbeda. Anggota DPRD Kota Malang ini melakukan blusukan ke Pasar Gadang.
Baca Juga : Sanusi Bisa Tak Ambil Cuti di Masa Kampanye, KPU: Pastinya Ada Batasan Sesuai Aturan
Nanda yang didampingi tim relawan menyapa setiap pedagang di sepanjang pintu masuk pasar sambil membagikan stiker Menawan, bahkan ia juga menempelkannya di kedai-kedai milik mereka.
"Do'anya ya buk, pak! Nomor setunggal nggeh," ucapnya kepada para pedagang.
Dalam kunjungannya tersebut, Nanda mengungkapkan bahwa perlu adanya pelestarian pasar tradisional. Karena saat ini menurutnya, pasar tradisional banyak disoroti terutama masalah kebersihan dan kenyamanan.
"Sampai saat ini masalah kebersihan, kalau ini bisa dibersihkan tentunya akan menarik dan bisa bersaing dengan pedagang modern, demikian juga penataan para pedagang belum baik," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Martin (70), seorang pedagang beras yang mengeluhkan masalah kebersihan.
Ia berharap ada kemajuan di semua bidang untuk Kota Malang, terutama kebersihan dan pembangunan di Pasar Gadang.
"Sementara ini saya masih jualan di penampungan, bedak saya masih mangkrak (terbengkalai) belum selesai. Makanya saya berharap Bu Nanda ini akan mengharap perubahan. Yang terpenting nomor satu!," ungkapnya.