MALANGTIMES - Ingin mengtehaui sejauh mana perkembangan program smart city, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso melakukan inspkesi mendadak (sidak) di Ruang Command Center, Lantai 5 Balai Kota Among Tani, Kamis (15/2/2018).
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Dalam sidak itu terungkap trnyata banyak dinas yang belum bersinergi dengan program smart city ini.
“Saya memang sengaja melakukan sidak. Ingin tahu sejauh mana kinerja dari Dinas Komunikasi dan Infromatika (Diskominfo) Kota Batu,” ungkap Punjul, Kamis (15/2/2018).
Bertubi-tubi pertanyaan dilontarkan Punjul kepada tim smart city. Terlebih pada laporan yang ditayangkan lewat aplikasi Among Warga.
“Seharus perlu ada tim lagi. Jadi kalau bisa 24 jam tim smart city standby di kantor. Karena kita kan bekerja untuk masyarakat,” imbuhnya.
Kasus beberapa waktu lalu saat warga Dusun Jeding, Desa Junrejo yang menanam pohon Pisang karena jalan berlubang tak kunjung dibenahi jadi salah satu bentuk keprihatinannya.
Kejadian tersebut, seharusnya bisa dipantau melalui program yang menelan anggaran Rp 10 miliar tersebut.
"Program smart city ini kan dananya nggak sedikit. Saya minta yang optimal dan serius dalam pengerjaannya,” pintanya.
Dalam sidak ini Punjul juga ingin mengetahui secara keseluruhan progres dari smart city. Dengan seksama ia mendengarkan penjelasan Kepala Diskominfo Kota Batu Siswanto.
Sayangnya, dari paparan yang disampaikan Kadiskominfo hampir secara keseluruhan dinas masih belum bergabung dan bersinergi secara utuh dengan program ini.
Baca Juga : Hingga Pertengahan April, 4 Kali Tanah Longsor Terjadi di Kota Batu
Ia menjelaskan, dalam hal ini smart city tidak hanya sekadar jemput bola, tetapi juga harus ditegaskan. Misalnya, apabila ada kesulitan terkait kebutuhan data harus segera dikomunikasikan.
Karena hal tersebut Punjul memberikan waktu satu minggu untuk mengetahui progres selanjutnya.
“Jangan hanya jemput bola dan sekadar mengajak, tetapi harus ada aksi yang nyata. Kesulitannya apa, bisa dicari solusinya bersama-sama," ucap Punjul.
Kepala Diskominfo Kota Batu Siswanto menambahkan sejauh ini proses integrasi dinas dengan smart city memang belum maksimal.
Progresnya masih seputar sinkronisasi data ke program itu. Karena itu pihaknya masih terus berusaha mengoptimalkannya.
“Kami terus berupaya yang terbaik agar secepatnya semua dinas bisa bergabung. Hanya tinggal mencocokkan data saja. Biar ketika action, dinas terkait bisa langsung terhubung," jelas Siswanto.
Program smart city ini memiliki empat aplikasi yang bisa diunduh di play store. Empat aplikasi itu di antaranya Among Tani, Among Warga, dan Among Kota.