MALANGTIMES - Partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Malang 2018 ditargetkan meningkat. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang punya target yang tak tanggung-tanggung untuk urusan ini.
Ketua KPU kota Malang Zainudin mengatakan, setelah pada Pilkada terakhir yakni pada tahun 2013 tingkat partisipasi pemilih hanya 65 persen. Pihaknya menargetkan partisipasi pemilih pada Pilkada Kota Malang 2018 meningkat menjadi 70 persen.
"Apatisme generasi muda menjadi fokus perbaikan kami untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Karena hampir separuh dari jumlah daftar pemilih tetap pada periode lalu adalah generasi milenial,"jelas Zainudin.
Saat ini pada data DP4 yang dimiliki KPU Kota Malang menunjukkan sebanyak 660 ribu lebih warga yang masih dalam proses coklit. Proses dilakukan hingga tanggal 20 Februari mendatang. Dari data tersebut menunjukkan sebanyak 62 persen warga yang berstatus kawin, 9,51 persen janda atau duda dan sisanya berstatus belum kawin.
Sedangkan jika diklasifikasikan berdasarkan usia, pria yang akrab disapa Jae ini engklasifikasikannya berdasarkan generasi milenial dan generasi old. "Jika generasi milenial dikatakan berusia maksimal 40 tahun maka jumlahnya adalah 48 persen dari DPT, itu artinya hampir separuh dari pemilih adalah generasi milenial,"terangnya.
Untuk meningkatkan partisipasi jumlah pemilih pada generasi milenial, Zainudin akan memfokuskan pada pemilih muda. Rencananya dirinya akan melakukan sosialisasi-sosialisasi ke sekolah-sekolah melalui berbagai kegiatan yang atraktif dan edukatif.
"Kita akan sasar sekolah-sekolah serta komunitas-komunitas. Misalnya saja dengan kegiatan cangkrukan atau kegiatan yang sesuai dengan anak muda,"pungkasnya.
Lewat kegiatan tersebut, Zainudin berharap agar apatisme anak muda di Kota Malang semakin berkurang dan dapat meningkatkan jumlah partisipasi pemilih pada Pilkada Kota Malang 2018.