MALANGTIMES - Fenomena alam gerhana bulan yang akan berlangsung mulai 20.29 WIB selama 77 menit atau 1 jam 16 menit pada Rabu (31/1/2018) nanti malam, diprediksi berdampak adanya pasang air laut mencapai 1,4 meter. Fenomena ini justru diperkirakan akan mengundang wisatawan datang ke Pantai Selatan Kabupaten Malang tetap akan dibuka.
Baca Juga : Tiga Tenaga Kesehatan Positif Covid-19 di Kota Malang Sembuh
PD Jasa Yasa sebagai pengelola Pantai Balekambang dan Ngliyep, Kabupaten Malang tetap membuka wisata, bahkan momen gerhana bulan menjadi daya tarik wisatawan untuk melihat langsung di bibir pantai Malang Selatan.
"Kami tetap membuka tempat wisata meski ada kejadian gerhana bulan total. Kami menilai masih aman bagi pengunjung memanfaatkan momen itu di pantai Malang Selatan," kata Direktur Utama PD Jasa Yasa, Ahmad Faiz Wildan kepada MalangTIMES, Rabu (31/1/2018).
Menurutnya, momen fenomena alam yang sangat langka ini malah menjadi daya tarik bagi wisatawan.
"Artinya momen melihat gerhana bulan total, paling bagus momennya pengunjung bisa melihat di Pantai Ngliyep dan Balekambang," ucapnya.
Baca Juga : Tanggap Covid-19, Fraksi PKS DPRD Kota Malang Bagikan Ratusan APD ke Petugas Medis
Kemudian, disinggung gelombang pasang air laut yang cukup siginifikan, menurut Wildan yang sangat berpengaruh adalah di pantai utara Jawa Timur, kalau di pantai Malang Selatan dalam kategori pasang air laut normal.
"Memang kondisi sampai saat ini masih pasang, tidak ada masalah terkait ombaknya, karena bibir pantai masih panjang jaraknya. Kami juga tetap waspada kepada pengunjung dengan menempatkan petugas pengamanan bila terjadi sesuatu," tegasnya.
Selama ini Pantai Ngliyep memang kerab dijadikan untuk meneropong kejadian fenomena alam seperti melaksanakan rukiyah dan melihat hilal. Gerhana bulan total ini, merupakan fenomena dimana matahari terhalangi oleh bumi dan cahaya matahari tidak sampai ke bulan.