MALANGTIMES - Baru sekali menjalani Piala Presiden 2018, Arema FC terkena sanksi denda oleh operator turnamen. Hal tersebut menyusul ulah para oknum suporter yang masuk kedalam sentleban dan sengaja menyalakan flare.

Ulah berbuah sanksi itu terjadi dalam laga perdana Arema di Piala Presiden 2018, saat berhadapan dengan Persela Lamongan di Stadion Gajayana. Animo suporter saat itu cukup tinggi karena pertandingan tersebut bertajuk derby Jawa Timur.

Baca Juga : Jebolan Persema Punya Target Jalani Musim Kedua di Liga 1 Bersama Arema FC

Namun di balik itu semua, ada kesan yang kurang mengenakkan karena panpel (panitia pertandingan) Singo Edan harus membayar denda karena saat akan memulai babak kedua beberapa suporter masuk hingga ke sentleban. Tak hanya itu. Saat usai pertandingan, beberapa oknum suporter kedapatan menyalakan flare dan mencoba memasuki lapangan. Hal tersebut sampai diketahui oleh pengawas pertandingan.

Hal seperti ini sebelumnya sudah pernah dicegah oleh manajemen dan panpel Arema FC. Namun karena venue pertandingan berubah, akhirnya banyak flare yang lolos dalam pertandingan tersebut.

Dengan kejadian tersebut, Arema FC harus rela merogoh kocek sejumlah Rp 10.000.000. Denda itu diberikan karena melanggar Pasal 63 Ayat (1) serta lampiran dan Pasal 72 Kode Disiplin PP.

Media Officer Arema FC Sudarmaji berharap kejadian yang seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari. "Ya ini memang denda pertama dan semoga menjadi yang terakhir," ucap mantan wartawan tersebut.

Baca Juga : Lama Tak Terlihat, Striker Lama Arema FC Akan Bergabung

Untuk menanggulangi hal seperti itu, manajemen Arema FC akan memberikan pembelajaran kepada Aremania tentang bahayanya flare jika dinyalakan di dalam stadion.

"Kami akan melakukan kampanye kepada para fans tentang bahaya flare. Juga kepada petugas keamanan agar lebih meningkatkan pemeriksaan saat masuk stadion," ucapnya. (*)