Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa Kisah Pilu Bocah Miskin Asal Malang (2)

Rumah Sempit, Bocah Cacat Mental di Kauman Harus Berbagi Kamar

Penulis : Wahida Rahmania Arifah - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

16 - Jan - 2018, 19:40

Bocah cacat mental asal Kauman, Kota Malang, Ary (kiri) dengan sang nenek tinggal di kamar gelap dan sempit. (foto: Wahida Rahmania Arifah/MalangTIMES)
Bocah cacat mental asal Kauman, Kota Malang, Ary (kiri) dengan sang nenek tinggal di kamar gelap dan sempit. (foto: Wahida Rahmania Arifah/MalangTIMES)

MALANGTIMES - Kasih sayang tulus. Begitulah kata yang dapat menggambarkan kisah nenek Nafisah yang merawat sang cucu, Yanuar Kusuma Wardhana atau akrab disapa Ary, bocah yang menderita cacat mental sejak lahir.

Tinggal di rumah gang kecil kawasan KH Wachid Hasyim, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, mereka berdua berbagi tempat tidur. 

Baca Juga : Di Jalanan, Senyum-senyum Merekah Menerima Sembako Bantuan UIN Malang

MalangTIMES melihat sendiri bilik tempat mereka berteduh dari panas dan hujan. Kamar itu tidak terlalu luas karena  rumah mereka hanya seluas 3 x 9 meter persegi. Di kamar ada televisi tua yang setia menemani Ary. "Biar ada temannya. Kasihan kalau dia kesepian. Saya tinggal jualan di rumah depan," kata Nafisah. 

Wanita berusia 63 tahun itu lantas mengajak kami ke ruang depan. Di ruangan itu, ada dua buah kursi tua. Lubang kursi di sana-sini membuat Nafisah meminta maaf lantas buru-buru membersihkan dengan tangan. "Maaf kursinya kotor, sudah lama," kata dia. Kami lantas duduk di salah satu kursi seraya mendengar kisah Nafisah. 

Menggantungkan hidup dari berjualan aneka kebutuhan dapur di toko kelontong sederhana, Nafisah tidak punya pilihan. Kebutuhan hidup Ary mulai berobat hingga keperluan sehari-hari semua ia tanggung. Ada gurat kesedihan saat ia mulai menceritakan utang yang ia tanggung. Tetapi demi sang cucu tersayang, ia rela.

"Saya berutang di bank. Ya jumlahnya lumayan. Ada saudara yang bantu sehingga saya bisa dapat pinjaman dari bank. Karena Ary sempat opname tiga kali. Kalau sekarang cuma berobat saja, Alhamdulillah tidak pernah lagi sampai opname," tuturnya lirih seraya menyeka air mata yang mulai berjatuhan. 

Wanita renta itu menatap kami lantas berkata bahwa sakit yang diderita Ary ialah takdir yang harus ia jalani. Ia bersyukur karena  masih ada orang baik di luar sana yang mau membantu. Kursi roda, kata Nafisah, disumbang seorang dokter untuk Ary. Selain itu, aktivis sosial Laily Fitriyah Liza Min Nelly membantu keperluan sehari-hari Ary. 

Untuk popok buat Ary, dalam seminggu  Nafisah  harus memenuhi kebutuhan popok Ary hingga dua boks. Untuk makanan, tampaknya ia bisa bernapas lega. Ary tak terlalu rewel.

"Kalau makan, dia sampai empat kali sehari. Menunya ya nasi dan lauk seadanya. Kalau minum, dia baru rewel. Jarang mau air putih. Kalau lihat air putih, mulutnya ditutup rapat-rapat," kata dia. 

Baca Juga : Ditemukan Sepatu, Kaus Kaki, Topi di Dekat Hilangnya Pendaki Gunung di Kota Batu

Selain sang nenek, di rumah itu ada ibu dan adik kandung Ary. Ibu Ary bernama Kristiana Dewi. Sedangkan sang adik akrab disapa Agung.

"Agung sekarang kelas 1 di SMK Grafika. Alhamdulillah cucu saya nggak malu punya kakak yang nasibnya seperti Ary," imbuhnya. 

Lantas bagaimana Nafisah mampu menutup semua biaya kebutuhan sang cucu? Ia hanya pasrah. Baginya, ibu Ary yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga sudah cukup membantu. "Tapi uang gedungnya adik Ary belum kita bayar. Masih mengajukan keringanan," ungkapnya. 

Nasib pilu Ary rupanya mengetuk banyak hati warga Malang. Baru beberapa jam diberitakan media online berjejaring terbesar di Indonesia, MalangTIMES, kepedulian datang dari berbagai pihak. Mulai pemerintah hingga kalangan akademisi dan orang biasa bersimpati pada Ary. Simak kisah-kisah kepedulian mereka hanya di MalangTIMES. (*)


Topik

Peristiwa bocah-disabilitas disabilitas-malang Kisah-Pilu-Bocah-Miskin-Kota-Malang Yanuar-Kusuma-Wardhana


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wahida Rahmania Arifah

Editor

Sri Kurnia Mahiruni