Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Stok dan Distribusi Lancar, Kenapa Harga Beras Naik di Pasar Kabupaten Malang?

Penulis : Dede Nana - Editor : Lazuardi Firdaus

12 - Jan - 2018, 14:59

Naiknya harga beras di pasaran wilayah Kabupaten Malang dikarenakan harga gabah petani mengalami kenaikan akibat cuaca hujan. Untuk stok dan distribusi beras lancar. (Foto: Nana/ MalangTIMES)
Naiknya harga beras di pasaran wilayah Kabupaten Malang dikarenakan harga gabah petani mengalami kenaikan akibat cuaca hujan. Untuk stok dan distribusi beras lancar. (Foto: Nana/ MalangTIMES)

MALANGTIMES - Kenaikan harga beras yang melanda di seluruh daerah Indonesia dan menjadi santapan media, mengerucut dikarenakan ketersediannya yang minim. Atau stok dan distribusi beras di berbagai daerah mengalami gangguan sehingga mengakibatkan terjadinya kenaikan harga.

Hal ini berbeda dengan yang terjadi di wilayah Kabupaten Malang. Dari data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang ketersedian beras mengalami surplus di akhir tahun 2017 yaitu sekitar 85 ribu ton.

Baca Juga : Peduli Covid-19, Hawai Grup Sumbang Ratusan APD ke Pemkot Malang

Dari keterangan Bulog Sub Divre Malang saat ditemui dalam operasi pasar beras di akhir tahun dinyatakan juga bahwa ketersediaan beras aman sampai beberapa bulan kedepan di tahun 2018.

Artinya, stok dan distribusi beras di wilayah Kabupaten Malang terbilang aman dan lancar. "Kalau untuk stok dan distribusi beras tidak ada kendala. Lancar, mas, tapi harganya memang naik di sini," kata Bini pedagang Pasar Besar Kepanjen, Jumat (12/01).

Bini beserta pedagang beras lainnya di Pasar Kepanjen tidak mempersoalkan minimnya stok beras. Seperti yang diberitakan di beberapa daerah lainnya dan menyebabkan harga merangkak naik.

"Tapi yang kita keluhkan adalah kenaikan harganya. Kita berharap harga beras bisa kembali normal," kata Yusuf pedagang klontongan di Pasar Kepanjen.

Dari pantauan MalangTIMES, kenaikan harga beras di Pasar Kepanjen terjadi sejak dua bulan lalu. Harga naik secara bertahap, terutama beras jenis medium dan premium. 

Akhir tahun 2017, harga beras IR 64 medium, di lima pasar besar Kabupaten Malang, yaitu Singosari, Kepanjen, Turen, Lawang, dan Karangploso  telah mencapai kisaran Rp 9.000 sampai Rp 9.700 per kilogram. Kini kembali naik menjadi Rp 11 ribu per kilogramnya.

Baca Juga : Viral Surat Stafsus Jokowi untuk Camat, Dicoreti Bak Skripsi hingga Berujung Minta Maaf

Sedangkan untuk harga beras kualitas terbaik di pasar, dari harga Rp 10 ribu per kilogram menjadi Rp 12 ribu. "Untuk kualitas yang biasa harganya kini 9.500 rupiah per kilo. Asalnya sebelum ada kenaikan hanya 8.700 rupiah," ujar Bini.

Bini melanjutkan, kenaikan terjadi beberapa hari sekali dengan kisaran harga Rp 100-200 rupiah per kilogramnya.

Penyebab kenaikan harga beras di wilayah Kabupaten Malang, lebih dikarenakan adanya musim hujan yang membuat harga jual gabah di petani ikut mengalami kenaikan. 

"Kita pun ikut harga kulakan beras yang dibeli dari pengusaha slep maupun dari petani. Yaitu dengan menaikkan harga jualnya di pasar," pungkas Yusuf. 


Topik

Peristiwa berita-malang kenaikan-harga-beras


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Dede Nana

Editor

Lazuardi Firdaus