MALANGTIMES- Produksi air di Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (Hippam) di Kota Malang saat ini semakin melipah. Namun dalam melimpahnya produksi air bersih tersebut masih banyak ribuan liter kubik air yang belum termanfaatkan oleh pengelola Hippam.
Melihat hal itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang mengungkapkan, bahwa pihaknya mendorong untuk para pengelola Hippam agar bisa berinovasi memanfaatkan ribuan liter produksi melipah air agar tak terbuang sia-sia.
Baca Juga : The Power of Emak-Emak, Lawan Covid-19 dengan Produksi Masker Kain Gratis
Saat ini dari semua Hippam, ada sekitar 5800 kubik air yang terbuang atau tidak terpakai. Jika tidak terpakai, maka harus ada inovasi untuk mengembalikan air ke tanah, jika memang tidak ada inovasi untuk pemanfaataan.
"Masyarakat harus membuat inovasi atau terobosan baru memanfaatkan kelebihan produksi air ini. Misalkan saja digunakan untuk mengaliri lahan pertanian, atau untuk memperluas jaringan Hippam," ungkap Kepala DPUPR Hadi Santoso, Selasa (12/11/2017).
Lanjut Hadi, maka dari itulah, pihaknya terus akan memantau seluruh Hippam di Kota Malang agar semakin bisa berkembang.
"Meski alatnya sudah kita hibahkan, namun ya tetap kita pantau, tidak bisa itu digunakan pribadi, apalagi sudah ada restribusi, nah itu bukan keuntungan pribadi, harus digunakan untuk pengembangan Hippam," jelasnya.
Baca Juga : Pengurus Pusat IKA-UB Bagikan 302 Paket Sembako untuk Mahasiswa Duafa
Selain itu, dengan adanya Hippam, diharapkan bisa menyasar masyarakat-masyarakat yang memang belum tercover oleh PDAM, sehingga masyarakat bisa teraliri air dengan harga yang memnag lebih murah.
"Jangan sampai ada yang berantem saat Hippam sudah dibangun, nanti malah saya bongkar saja kalau sampai membuat konflik," pungkasnya.