Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Gusar dengan Masalah Kulit? Jangan Tidur dengan Posisi Ini

Penulis : Wahida Rahmania Arifah - Editor : Lazuardi Firdaus

12 - Dec - 2017, 14:30

Pakar kecantikan dr Jeffrey Tulaar SpPK (kiri) saat melayani konsultasi kulit di kawasan Jalan Letjen Sutoyo Kota Malang (foto: Wahida Rahmania Arifah/ MalangTIMES)
Pakar kecantikan dr Jeffrey Tulaar SpPK (kiri) saat melayani konsultasi kulit di kawasan Jalan Letjen Sutoyo Kota Malang (foto: Wahida Rahmania Arifah/ MalangTIMES)

MALANGTIMES - Keinginan wanita pada umumnya bukan saja mendapatkan kulit wajah cerah berseri, tetapi banyak dari mereka yang berharap memiliki kulit bebas penuaan. Di Malang, kaum hawa bahkan terang-terangan menginginkan agar punya wajah bebas keriput. Hal tersebut diungkapkan pakar kecantikan, dr Jeffrey Tulaar SpPK.

Baca Juga : Imbas Covid-19, Hotel di Kota Malang Ini Tawarkan Paket Karantina Mandiri

Kepada MalangTIMES, dokter jebolan Universitas Padjadjaran itu menjelaskan bahwa penuaan kulit dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Wanita, kata dia, seringkali melalaikan faktor penting yakni menjaga pola tidur dan posisi tidur. 

"Pola tidur itu juga berpengaruh terhadap kulit. Kadang-kadang banyak wanita yang menyepelekan hal ini. Ya, jadi memang tidur yang cukup itu perlu tetapi lebih penting adalah pola tidur yang harus diatur," jelas Jeffrey saat ditemui MalangTIMES di sela-sela konsultasi kecantikan di kawasan Jalan Letjen Sutoyo Kota Malang. 

Dia menerangkan kondisi kulit dipengaruhi pula oleh waktu tidur. Kualitas tidur, jelas Jeffry, memang penting akan tetapi menjaga waktu tidur tidak kalah penting. Idealnya waktu istirahat atau tidur di malam hari sebanyak tujuh jam. Bila waktu ini dikurangi akan menimbulkan dampak salah satunya bagi kulit. 

"Bukan hanya tidur yang cukup atau tujuh jam sehari ya. Tetapi waktu tidur itu juga berpengaruh. Maksud tujuh jam di sini adalah tidur di malam hari. Kalau misalnya mengubah pola tidur misalnya banyak di pagi hari itu juga berpengaruh ke kulit," imbuh dia. 

Masih berkaitan dengan pola tidur. Jeffry yang juga dokter konsultan sebuah produk kecantikan itu menjelaskan bahwa posisi tidur bisa picu keriput di wajah. Jeffry menjelaskan ada dua posisi tidur yang sebaiknya dihindari agar wajah Anda tidak mengalami keriput. 

Baca Juga : Kondisi Semakin Membaik, Satu Pasien Positif Covid-19 di Kota Malang Tunggu Hasil Swab

Pertama, dokter asal Bandung ini menyebut posisi tidur dengan menempelkan wajah ke bantal dapat akibatkan keriput. "Ya ini yang kurang disadari wanita. Posisi tidur dengan menempelkan wajah ke bantal bisa bentuk bekas sehingga jangka panjang akan timbul kerutan yang muncul," ungkap dia. 

Posisi kedua adalah tidur menyamping. Jeffry menerangkan ada hubungannya dengan kebiasaan tidur menempelkan wajah pada bantal. Posisi tidur menyamping dengan menempelkan wajah kepada bantal dapat menimbulkan kerutan vertikal di bagian pipi serta dagu. Posisi ini juga memperparah garis halus di area dahi serta sekitar mulut. 

Lantas apa solusi yang disarankan oleh pakar kecantikan itu? Jeffry menyarankan agar wanita memilih posisi tidur terlentang. Tidur dengan bagian punggung serta kepala yang menempel pada tempat tidur adalah posisi terbaik untuk mencegah terjadinya kerutan. 

"Ya tidur terlentang saja karena dapat terhindar dari kerutan sekaligus jerawat yang muncul karena gesekan wajah dengan sarung bantal atau rambut yang kotor," tukas dia. (*)


Topik

Kesehatan kesehatan-kulit tips-merawat-kulit pakar-kecantikan dr-Jeffrey-Tulaar pakar-kecantikan-malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wahida Rahmania Arifah

Editor

Lazuardi Firdaus