MALANGTIMES - Bupati Malang Dr H Rendra Kresna memberikan pernyataan terhadap seluruh jajaran teras di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang dalam sambutan di acara penutupan Hari Krida Pertanian ke-45, Kamis (07/12).
Pernyataan orang nomor satu di Kabupaten Malang ini berkaitan dengan tugas dan fungsi para pejabat teras di DTPHP Kabupaten Malang. Baik dari Kepala Dinas, Kepala Bidang, kepala seksi dan para petugas penyuluh lapangan DTPHP Kabupaten Malang.
Baca Juga : Apartemen The Kalindra Sediakan Fasilitas Antar Jemput Konsumen Bebas Covid-19
"Ciri dari orang pertanian itu kulitnya mulai hitam. Karena kerjaannya di lapangan. Nah, kalau para pejabat terasnya masih putih kulitnya dipastikan enggak pernah ke lapangan," kata Rendra Kresna kepada seluruh tamu undangan.
Pernyataan Rendra tersebut merupakan dorongan positif bagi seluruh pejabat teras yang ada di DTPHP Kabupaten Malang dalam upaya terus berjuang bersama petani dalam mensukseskan berbagai program pertanian yang muaranya kepada tingkat kesejahteraan petani.
Warna kulit yang disampaikan oleh bupati Malang ini hanyalah sebuah perumpamaan bagi para pejuang pertanian yang bernaung di DTPHP Kabupaten Malang. Hal ini juga merupakan harapan besar Rendra kepada jajarannya untuk lebih mengintensifkan komunikasi dan turun langsung ke lapangan bersama petani.
"Jadi kita berharap para pejabat teras di sini lebih banyak di luar dibanding di kantor melulu. Urusan kantor serahkan kepada sekertaris dan staf saja," ujar Rendra yang menambahkan bahwa dari kulit para pejabat teras DTPHP Kabupaten Malang sudah terlihat hitam semua. "Jadi sudah pada sering di luar ini. Kalau yang masih putih-putih tadi mungkin staf dan TU (tata usaha) ya," tanyanya yang disambut tawa pengunjung acara hari krida pertanian.
Harapan Rendra untuk mendorong para pejabat teras ini juga berkorelasi erat dengan perjuangan para petani yang terus berusaha menekuni pertanian tanpa tergoda untuk meninggalkan profesinya.
Pengabdian para petani inilah yang perlu terus untuk di pupuk dan didorong oleh pemerintahan. Caranya adalah dengan terlibat secara langsung bersama petani dalam berbagai permasalahan yang dihadapinya.
Baca Juga : Panduan Berobat ke Melaka Malaysia, Destinasi Berobat Luar Negeri Favorit Orang Indonesia
Karena, kata Rendra, kalau petani sudah tidak lagi tertarik dengan profesinya, maka bisa dipastikan seluruh kebutuhan pangan, baik beras, gula, buah-buahan, sayuran akan impor semua.
"Dan ini sudah terjadi, walau tidak di Kabupaten Malang. Jadi sekali lagi kuatkan komunikasi dan terjun bersama petani di lapangan. Para pejabat teras pertanian wajib berada di lapangan di banding di kantor," pungkas Rendra.