Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Lima Daerah Memiliki Bahasa Khas Unik, Bagaimana dengan Malang?

Penulis : Imam Syafii - Editor : Lazuardi Firdaus

30 - Nov - 2017, 12:42

Ilustrasi lima daerah yang memiliki bahasa khas dan unik di Indonesia.
Ilustrasi lima daerah yang memiliki bahasa khas dan unik di Indonesia.

MALANGTIMES - Indonesia kaya akan bahasa, suku, budaya dan adat istiadat dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, setiap daerah juga memiliki bahasa khas tersendiri dan orang lain terkadang sulit mempelajarinya bahkan berkomunikasi.

Bahasa khas tersebut muncul karena faktor kebiasaan dan adat yang ada di dalam masyarakat di wilayah tersebut.

Baca Juga : Kilas Balik Jejak Covid-19 di Kota Malang Hingga Pengajuan Status PSBB

Nah, MalangTIMES merangkum lima daerah yang memiliki bahasa khas yang unik dan sulit dipelajari secara langsung.

Pertama yaitu Bahasa Batak. Dimana bahasa ini memang sulit dipahami bagi masyarakat awam. Pasalnya bahasa asli orang Medan di wilayah Sumatera Utara ini, memiliki ciri khas tersendiri dalam pengucapan intonasinya, jadi bukan perkara yang mudah untuk mempelajarinya.  

Bila Anda ingin belajar cepat bahasa Batak, maka kuncinya harus mengetahaui banyak kosa kata bahasa Batak, contohnya kata Horas yang biasa digunakan untuk menyapa seseorang peratama kali bertemu.

Bahasa Batak terkenal dengan logat yang langsung dikenali kebanyakan orang karena volume suara yang keras. Ciri khas orang batak ketika berbicara pasti terselip kata "bah" nya atau "Cocok Kali !"

Kedua, Bahasa Sunda yang berasal dari Kota Bandung. Bahasa ini memiliki 6 huruf vokal, yaitu a, i, u, é, o, dan eu. Huruf e biasa tanpa tanda curek di atas berbeda dengan é dengan curek di atasnya. 

Maksudnya huruf e biasa diucapkan seperti e pada kata ‘berenang’ atau ‘terbang’. Sedangkan é seperti ini dibaca seperti ‘e’ pada kata ‘sate’ atau ‘tokek'. Jadi jangan disamakan antara kecap dengan kécap dalam Bahasa Sunda karena artinya sudah berbeda. 

Kecap dengan huruf 'e' tanpa curek artinya 'kata'. Sedangkan kécap tau kan? Bukan alat musik petik yah! Kécap itu cairan kental hitam manis/asin yang itu téa gening yang suka dicampurin ke baso!

Contohnya saja ketika berbicara : "Sekarang mah bapak teh udah kerja di Bandung"

Orang Sunda biasanya tidak mau disebut orang Jawa karena mungkin berbeda bahasa yang digunakannya yakni bahasa Sunda. Mungkin karena keseharian menggunakan bahasa daerah, terkadang sulit sekali melepas logat ke daerahannya tersebut. 

Ketiga, Bahasa Betawi yang berasal dari suku asli daerah Jakarta. Ternyata bahasa ini memiliki dialek atau logat yang kental contohnya sering kita dengar di beberapa media seperti televisi, yaitu "dun, beliin emak sekuteng nape emak aus nih".

Seseorang yang berbicara menggunakan logat betawi biasanya selalu dianggap keren, bahkan menjadi acuan untuk menghilangkan logat daerah asalnya.

Keempat, Bahasa Madura ini memang khas diucapkan oleh masyatakat Madura. Namun ada fakta unik dalam Bahasa Madura. Karena dialeknya yang khas yang tidak mudah ditiru untuk waktu yang sebentar sehingga menjadi ciri khas daerah tersebut.

Keistimewaan atau keunikan dari bahasa Madura yang paling menonjol yaitu dari logat. Contohnya apabila orang Madura itu berbicara dengan kita menggunakan bahasa Indonesia, tetap saja logatnya yang dipakai tetap bahasa Madura. 

Baca Juga : Tanpa Ada Koordinasi dengan Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya Jalan Sendiri Terapkan PSBB

Selain itu logat bahasa Madura mereka sedikit tidak terlihat. Logat mereka yang demikian itu bisa dinilai sebagai wujud keaslian dan mereka terlahir dari golongan suku Madura.

Misalkan, ada satu kata yang tulisannya sama, tetapi ejaan dan maknanya berbeda. Seperti kata "Baja (baca : beje)" yang memiliki arti waktu, besi baja dan buaya. Tergantung ejaan atau pelafatannya.

Dan yang paling sulit adalah ketika mencari huruf W. Karena hampir seluruh kosakata, baik dalam bahasa Indonesia maupun Jawa akan berubah dari W menjadi B. Seperti kata Sawah menjadi Sabe, Perawan menjadi Praben, Kliwon menjadi Klebun, Wage menjadi Begih.

Kelima, Bahasa Walikan Malang. Bahasa ini sangat khas, kental dan familiar di kalangan masyarakat asli di Bhumi Arema. Namun sedikut banyak masyarakat masih belum tahu sejarah keluarnya boso walikan. 

Memurut pengamat sejarah dari Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono, bahwa boso walikan Malang dimulai pada jaman perjuangan Gerilya Rakyat Kota (GRK) sekitar tahun 1949. Para pejuang saat itu menggunakan boso walikan sebagai alat komunikasi antar sesama pejuang serta sebagai identitas untuk mengenali lawan maupun kawan. 

Sebab saat itu, banyak sekali mata-mata Belanda yang berasal dari orang pribumi sendiri. Otomatis, komunikasi dalam Bahasa Jawa menjadi hal yang riskan karena para mata-mata itu juga pasti akan paham lantas akan membocorkannya pada pihak Belanda. 

Karena itu para pejuang menggunakan boso walikan untuk mengelabui para mata-mata sekaligus untuk meminimalisir bocornya strategi perjuangan para gerilyawan. Namun boso walikan bukanlah bahasa sandi karena tetap menggunakan bahasa yang lazim digunakan, hanya cara membacanya yang diubah. 

Kata yang lazimnya dibaca dari kiri ke kanan dalam boso walikan dibaca dari kanan ke kiri. Bahasa yang bisa di-walik juga bisa berasal dari Bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia. 

Namun, tentu tidak semua kata bisa seenaknya di-walik karena hanya kata-kata yang umum saja yang biasanya dibaca secara terbalik. 

Contohnya adapes artinya sepeda, oyi artinya iyo, gnaro ngalam artinya orang malang, tamales artinya selamat, kera ngalam artinya arek malang, sam artinya mas, kodew artinya wedok, nakam oskab artinya makan bakso dan bahasa walikan lainnya.

Boso walikan merupakan ciri khas budaya Malang yang harus dilestarikan serta menjadi ikonik bahasa yang tak dimiliki daerah lain di Indonesia.

Karena itu, kita harus bangga berbicara menggunakan logat bahasa khas daerah sendiri, karena logat ini bisa jadi identitas daerah, mudah dikenali banyak orang karena logat dan ciri khas bahasa yang berbeda.


Topik

Peristiwa Bahasa-Khas bahasa-unik-daerah bahasa-walikan-malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Imam Syafii

Editor

Lazuardi Firdaus