MALANGTIMES - Ratusan pecinta burung se-Malang Raya dan luar kota, beradu merdu dalam kontes burung berkicau Bupati Malang Cup 2017 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Minggu (26/11) siang sampai sore.
Membludaknya peserta kontes kicau berbagai jenis dan kelas burung ini membuat panitia dari Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, cukup puas atas gelaran yang dihelatnya dalam memeriahkan hari jadi Kabupaten Malang ke-1257.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Bupati Malang Klaim Penyebabnya Tertular dari Luar
"Kita sangat puas. Ternyata antusias masyarakat pecinta burung dalam dan luar sangat luar biasa," kata Romdhoni Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang, Minggu (26/11/2017) kepada MalangTIMES.
Dari catatan panitia kontes burung berkicau Bupati Malang Cup 2017 ini, peserta yang sudah terdaftar dan ikut lomba mencapai 312 orang. Padahal, lomba ini digelar untuk 26 kelas yang dibagi menjadi empat kategori.
"Jadi peserta lainnya kemungkinan masih terus berdatangan. Ini baru 12 kelas yang sudah selesai. Kemarin sekitar 600 peserta dari luar daerah sudah siap meramaikannya," terang Widiasto Panitia Kanjuruhan Bird Club.
Peserta lomba dan penonton antusias melihat dan mendengar kicau burung yang sedang beradu dalam Lomba Burung Berkicau Bupati Malang Cup 2017. (Nana)
Widiasto menjelaskan juga empat kategori lomba burung berkicau ini adalah Madep yang diikuti 5 kelas. Dilanjut dengan kategori Manteb yang diikuti 8 kelas dan Manetep 10 kelas. "Sisanya adalah kategori Bupati 3 kelas yang merupakan kasta tertingginya," imbuh Widiasto.
Saat lomba burung berkicau dimulai di areal yang ditutupi pagar dengan berbagai tiang untuk menggantung sangkar burung peserta, maka berbagai burung menampilkan suara merdunya.
Love bird, murai batu, kenari, punglor, kacer, cendet dan jenis lainnya bersaing. Merebut perhatian sekitar 10 orang juri serta ratusan penonton yang memenuhi areal lomba.
Sekitar 10-15 menit berbagai burung di kelasnya masing-masing menampilkan kemerduan suaranya. Sebelum para juri menilai dan berdiskusi memberikan bendera berwarna-warni di kursi tempat burung-burung itu beradu suara.
"Ini kalau tidak ada acara yang sama di Malang, dipastikan peserta bisa sampai ribuan," ujar Romdhoni yang juga menonton persaingan para burung tersebut memperebutkan piala Bupati, trophy dan uang pembinaan.
Baca Juga : Pasien Positif Tambah 3, Laman Pemkab Malang Masih Cantumkan 7 Kasus
Menurut Romdhoni, uang pembinaan bagi para pemenang ditentukan sesuai dengan kelasnya masing-masing. Seperti diketahui, untuk kelas Madep, peserta ditarik uang pendaftaran Rp 100 ribu.
Untuk Manteb sebesar Rp 80 ribu dan Manetep sebesar Rp 50 ribu. "Sedang untuk kelas Bupati pendaftarannya sebesar 150 ribu rupiah," ujarnya.
Total uang pembinaan bagi para juara 1 sampai 3 diseluruh kelas mencapai Rp 59,5 juta. Dengan asumsi bahwa diseluruh kelas pesertanya di atas 36 orang.
"Kita pun memberikan uang pembinaan kepada urutan 4-7 di berbagai kelas," imbuh Widiasto.
Perlehatan lomba burung berkicau di bawah Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang ini terbilang sukses dan membuat para pecinta burung bertahan di lokasi perlombaan.
"Sampai selesai mas. Sayang masih banyak burung yang belum dilombakan. Ya sekalian melihat expo nanti," ucap Wagiman peserta lomba burung dari Sidoarjo.
Sampai berita ini ditulis, perlombaan burung berkicau ini masih menyisakan puluhan kelas yang akan diadu kedahsyatan suaranya.