MALANGTIMES - Sejumlah barang elektronik yang berada di dalam Kantor Kepala Sekolah serta kantor tata usaha Sekolah Menengah Pertama Nahdlatul Ulama (SMP NU) Gondanglegi disatroni garong.
3 printer, 2 laptop, 3 LCD monitor dan satu unit televis pun raib digondol garong yang diduga melaksanakan kejahatannya secara berkelompok ini.
Baca Juga : Trending Twitter! Buku Karya Tere Liye Jadi Barang Bukti Aksi Vandalisme Anarko
Kasus pencurian yang mengakibatkan kerugian material sekitar Rp 17 juta yang dialami SMP NU Gondanglegi ini, diketahui sekitar pukul 05.00 WIB, Jumat (17/11/2017) oleh seorang guru bernama Kendik Sutikno yang akan mengambil dompetnya yang tertinggal di hari kemarinnya.
Kendik mengatakan, pagi itu memang dia mendatangi sekolahnya untuk mengambil dompet yang tertinggal di kantor. Awalnya dia tidak curiga kantor dibobol garong.
"Baru tahu setelah lihat banyak barang yang berantakan. Lalu, setelah di cek ternyata ada sejumlah barang yang raib," kata Kendik, Jumat (17/11/2017).
Kendik yang penasaran, akhirnya menelusuri ruangan dan menemukan bercak telapak tangan dan kaki di lantai. Dia juga melihat ventilasi udara rusak. "Teralisnya seperti dicongkel dan kacanya dipecah," ujarnya.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, Kendik kemudian melapor pada Kepala Sekolah dan pihak yayasan, lalu dilaporkan pada Polsek Gondanglegi.
Baca Juga : Bukunya Viral Jadi Barang Bukti Kasus Anarko, Tere Liye Beri Respon Begini
Polisi yang mendapat laporan bergerak cepat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pencurian. KBO Satreskrim Polres Malang, Iptu Hari Eko Utomo mengatakan, bahwa saat ini proses penyelidikan masih dilakukan.
Meskipun demikian, polisi sudah bisa memperkirakan jumlah pelaku pencurian tersebut dilakukan secara berkelompok.
"Dari hasil olah TKP diperkirakan bisa dua atau tiga orang (pelaku)," ujar Hari Eko yang sudah menemukan sejumlah petunjuk dari hasil olah TKP.