MALANGTIMES - Kembali, wilayah Kecamatan Tirtoyudo dilanda bencana banjir bandang, Rabu (27/09). Sebagai wilayah yang masuk dalam peta rawan bencana banjir dan longsor, warga Tirtoyudo menjadi akrab dengan bencana.
Baca Juga : Hari ke 2 Proses Pencarian Pendaki Hilang karena Kesurupan, Puluhan Personel Dikerahkan
Walaupun bencana banjir dan longsor yang kembali melanda tidak sampai merenggut korban jiwa, kerugian material menjadi tak terelakkan oleh warga.
Kali ini, banjir dan longsor yang menimpa Desa Purwodadi, Kecamatan Tirtoyudo meninggalkan kerugian yang cukup besar. 26 rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat berbeda-beda.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, 26 rumah rusak tersebut rinciannya adalah 1 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, 6 rumah rusak ringan dan 16 rumah terdampak banjir yang disertai tanah longsor .
"Sementara data yang dikumpulkan seperti itu. Dan sampai saat ini korban jiwa juga tidak ada,"kata Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan.
Kronologis terjadinya banjir dan diiringi tanah longsor ini, menurut beberapa penuturan warga setempat, terjadi sekitar dini hari, yaitu pukul 01.00 WIB.
"Sudah dua hari kemarin mulai kembali hujan lagi. Tapi hujan tadi dini hari sangat lebat sekali, walau pun cuma hitungan jam saja,"kata Irsyan Maulana (45) warga Purwodadi, Tirtoyudo.
Baca Juga : HMI Kisip Brawijaya Salurkan Bantuan APD dan Handsanitizer ke RS Saiful Anwar
Rentannya wilayah Tirtoyudo atas bencana banjir dan tanah longsor, memang tidak bisa dihindari warga. Usaha untuk mengembalikan pepohon sebagai pengikat tanah dan air, juga sudah dilakukan.
Walaupun tentunya belum bisa secara maksimal membendung datangnya banjir dan longsor yang disebabkan banyaknya pepohon telah hilang dan beralih fungsi.
Usaha menjadikan desa tangguh bencana yang terlihat cukup efektif. Hal ini terlihat dari data bencana sepanjang tahun 2016 di berbagai wilayah Kabupaten Malang yang bisa terbilang minim korban jiwa.
Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang dan relawan gabungan telah diterjunkan di lokasi bencana. Mereka terus mendata akibat bencana banjir dan tanah longsor.
“Iya, kita terus mendata di lokasi. Sekaligus terus berupaya memberikan bantuan yang diperlukan warga,” ujar mantan Kasatpol PP Kabupaten Malang. Hingga berita ditulis, belum ada informasi lebih lanjut terkait kebutuhan dan bantuan logistik warga yang terdampak banjir dan tanah longsor.