Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Gadis Cantik Ini Merem Melek Menikmati Ubi Jalar Gunung Kawi

Penulis : Nurlayla Ratri - Editor : Lazuardi Firdaus

20 - Sep - 2017, 09:02

 Joko Roro Kabupaten Malang tampak menikmati sajian ketela kukus di sela pembukaan Gumebyar Pesona Gunung Kawi. (Foto: Nurlayla Ratri)
Joko Roro Kabupaten Malang tampak menikmati sajian ketela kukus di sela pembukaan Gumebyar Pesona Gunung Kawi. (Foto: Nurlayla Ratri)
MALANGTIMES - Siang hari yang terik di sela pembukaan Gumebyar Pesona Gunung Kawi 2017, Roro Kabupaten Malang Reva Pradista tampak berteduh dan bercengkerama dengan Joko Kabupaten Malang Faried Fadillah. Mereka mengobrol asyik sembari menikmati penganan khas setempat, yakni telo (ketela) atau ubi jalar.

Meski cara pengolahannya sederhana. Hanya dengan dikukus, ketela rambat asal Gunung Kawi memiliki cita rasa yang istimewa. Umbinya mengelluarkan cairan manis semacam madu. Teksturnya juga lembut dan lumer di mulut seperti tanpa serat.

Wakil Bupati Malang Sanusi mengungkapkan, keistimewaan ubi jalar khas Gunung Kawi akan terus diperkenalkan kepada wisatawan dan pengunjung Kabupaten Malang. Selain mendukung program keragaman pangan dari pemerinta pusat, ketela tersebut juga akan mengangkat citra produk pertanian lokal. 

"Ketela Gunung Kawi ini spesial sekali. Hanya ada di sini. Kalau bisa nanti dikenalkal di kancah nasional hingga internasional," ujar Sanusi dalam sambutan pembukaan Gumebyar Pesona Gunung Kawi. Dia menegaskan, bakal mengoordinasi organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar ketela rambat tersebut menjadi sajian wajib dalam jamuan-jamuan pemerintahan maupun acara resmi. 
Ketela Gunung Kawi yang direbus tampak mengilat terlapisi cairan manis seperti madu. (Foto: Nurlayla Ratri)Ketela Gunung Kawi yang direbus tampak mengilat terlapisi cairan manis seperti madu. (Foto: Nurlayla Ratri)


Ketela Gunung Kawi memang bisa menjadi pilihan oleh-oleh bagi pengunjung yang datang ke wisata religi andalan Kabupaten Malang itu. Secara tampilan memang layaknya ketela rambat lainnya. Bahkan, ketela berkulit ungu dengan daging putih itu ukurannya cenderung lebih kecil dari ketela rambat di pasaran. 

Wisatawan cukup merogoh kocek sekitar Rp 15 ribu untuk membawa pulang satu kilogram ketela mentah. Jika penasaran dan ingin langsung mengetahui legitnya madu ketela itu, pengunjung bisa membeli ketela rebus yang dijajakan hangat-hangat oleh penduduk setempat. Harga per bungkusnya mulai Rp 5 ribu. 

Rodiah, salah satu penjual ketela Gunung Kawi mengungkapkan, untuk mendapat ketela yang baik, pembeli bisa melihat dari kulit luarnya. "Kalau mulus, dan tidak ada lubang-lubang bekas serangga tanah, itu dagingnya bagus," ujarnya. 

Dia menjelaskan bahwa sebelum mengolah ketela rambat itu, sebaiknya menunggu ketela cukup kering. Tandanya, batang umbinya sudah mengering. Itu berarti kadar air dalam umbi udah berkurang sehingga meningkatkan rasa manis bahan pangan tinggi karbohidrat itu. 

Cara mengolahnya juga khusus, terutama jika ingin mengeluarkan madu ketela. Pertama, ketela dicuci bersih, lalu dikukus seperti biasa. Sementara itu, siapkan wadah tertutup dan dialasi dengan dua atau tiga lapis daun pisang. Saat ketela sudah empuk dan matang, pindahkan langsung ke wadah. Lalu, lapisi juga bagian atasnya dengan daun pisang dan tutup rapat-rapat. Setelah satu jam, buka penutup dan ketela hangat siap disajikan dengan lelehan madu yang menggoda. "Memang bisa kalau diolah dengan cara lain, tetapi yang paling istimewa ya dikukus jadi ketela madu seperti ini," pungkasnya.  (*)


Topik

Peristiwa Ubi-Jalar Gunung-Kawi Gumebyar-Pesona-Gunung-Kawi-2017 Kabupaten-Malang


Bagaimana Komentarmu ?


JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Malang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurlayla Ratri

Editor

Lazuardi Firdaus