MALANGTIMES - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang, M. Nasri Abdul W menargetkan tahun ini surplus bawang merah sekitar 36,2 ribu ton dari target tahun sebelumnya sebanyak 26 ribu ton.
Baca Juga : Draft Sudah Final, Besok Pemkot Malang Ajukan PSBB
"Tahun ini kita optimis pasokan bawang merah surplus 36.290 ton dengan luasan lahan 4.600 hektare. Pertengahan tahun ini saja sudah memproduksi 43.700 ton bawang merah. Memang harus meningkat dengan adanya penambahan luasan kawasan tanam. Tahun lalu hanya 26.027 ton dengan luas 4.222 hektare dengan produksi 33.077 ton," kata Nasri kepada MalangTIMES usai melakukan panen raya bawang merah di Desa Kaumrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Senin (21/8/2017).
Target surplus bawang merah ini, lanjut Nasri, karena luasan wilayah tanam bawang meningkat sekitar 400 hektare dari tahun sebelumnya.
"Kami optimis target surplus pasokan bawang yang akan dikirim ke daerah bisa tercapai, dan pastinya permintaan akan meningkat," tegasnya.
Nasri menjelaskan dari jumlah penduduk di wilayah Kabupaten Malang sebanyak 2,6 juta orang, konsumsi bawang merah setiap orang pertahunnya mencapai 2,82 kilogram.
"Panen bawang merah jenis batunijo di Kaumrejo ini misalnya setiap panen bisa memproduksi 8-10 ton. Ini sudah luar biasa sekali, meski harga bawang anjlok karena stok produksi banyak dan permintaan pasar sedikit. Nanti kita akan koordinasi interkoneksi antar daerah untuk pasokan barangnya," terangnya.
Baca Juga : Hari ke 2 Proses Pencarian Pendaki Hilang karena Kesurupan, Puluhan Personel Dikerahkan
Dia menjelaskan lahan bawang di Kecamatan Ngantang terdiri dari bawang merah seluas 1.600 hektare yang terbagi atas 1.200 hektare di Desa Kaumrejo, Mulyorejo dan Sumberagung, dan sisanya berada di Purworejo, Banjarrejo dan Pandansari yang panen pada Agustus-September dengan masa tanam Mei-Juni.
Menurutnya, di wilayah tanam Ngantang patut disyukuri karena air melimpah ruah mengingat tanaman bawang memang merupakan tanaman yang membutuhkan banyak air.
"Para petani jangan pantang menyerah atau putus asa karena gejolak harga pasti ada. Sesuai intruksi Bupati Malang, Dr H Rendra Kresna yang mengharapkan Kabupaten Malang memiliki petani-petani yang handal," ujarnya..